Pelaku yang Ancam Tembak Anies Ditangkap!

Polisi berhasil menangkap seorang pria di Jawa Timur yang mengancam akan menembak calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. Baca selengkapnya di sini!

Pelaku yang Ancam Tembak Anies Ditangkap!
Pelaku yang Ancam Tembak Anies Ditangkap!. Gambar : Instagram/@aniesbaswedan

BaperaNews - Polisi berhasil menangkap seorang pria yang mengancam melakukan penembakan terhadap calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.

Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, membenarkan kabar penangkapan pelaku tersebut. Pelaku saat ini masih berada di Jawa Timur.

Menurut informasi yang diterima, ancaman penembakan ini viral di jejaring sosial, terutama Twitter, setelah warganet mengunggah cuplikan komentar ancaman yang dilontarkan oleh akun dengan nama pengguna @rifanariansyah.

Meskipun saat ini akun tersebut tidak dapat ditemukan, namun ancaman tersebut memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pihak kepolisian.

Dalam tanggapannya, Karopenmas Divisi Humas Polri, Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa pelaku masih berada di Jawa Timur dan informasi lebih lengkap akan disampaikan oleh Kadiv Humas Polri.

Ancaman pembunuhan ini mendapatkan perhatian serius dari pihak kepolisian, terlebih karena berkaitan dengan calon presiden pada pemilihan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu Terkait Dugaan Fitnah Luas Lahan Prabowo

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga memberikan tanggapannya terkait ancaman pembunuhan ini. Ia menyayangkan adanya ancaman terhadap rivalnya, Anies Baswedan, dan menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi.

Ganjar menegaskan bahwa dalam sistem demokrasi, setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih tanpa harus menghadapi ancaman kekerasan.

“Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan lupa ngancem begitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik,” ujar Ganjar.

Ia menekankan bahwa dalam sebuah debat, seharusnya para kandidat saling sanggah secara wajar, tanpa harus melibatkan ancaman kekerasan. Ganjar berpendapat bahwa proses perdebatan adalah bagian dari demokrasi, dan penting untuk menjaga nilai-nilai demokrasi yang ada.

Meskipun debat memungkinkan adanya perbedaan pendapat dan sanggahan terhadap kebijakan, namun Ganjar menegaskan bahwa kampanye hitam tidak boleh diterapkan. Ia berharap agar proses demokrasi tetap berjalan dengan baik dan adil, tanpa terganggu oleh tindakan ancaman atau kekerasan.

Baca Juga: Viral! Anies Baswedan Dipukul oleh Pria Asing di Acara Desak Anies