Mahasiswa Di Korut Dihukum Kerja Paksa Usai Bicara Logat Korsel

Viral empat mahasiswa Korea Utara (Korut) dipaksa kerja di tambang batu bara usai ketahuan berbicara logat Korea Selatan (Korsel).

Mahasiswa Di Korut Dihukum Kerja Paksa Usai Bicara Logat Korsel
Mahasiswa di Korea Utara dihukum kerja paksa gara-gara bicara logat Korea Selatan. Gambar : REUTERS

BaperaNews - Viral empat mahasiswa Korea Utara (Korut) dipaksa kerja di tambang batu bara hanya karena ketahuan bicara dengan logat Korea Selatan (Korsel) ketika bicara di ponsel, mereka juga dikeluarkan dari kampus tempatnya menempuh studi.

Hukuman tegas di Korut memang dikenal tidak main-main, bahkan untuk sesuatu yang dianggap sepele oleh Negara lain.

Pada Senin (2/1), keempat mahasiswa tersebut ditangkap aparat setempat usai mereka bicara dengan aksen lembur dan memakai istilah sayang yang banyak dipakai di Korsel.

Mereka diduga meniru dengan bicara logat Korsel dari lagu, drama, atau film Korsel yang ditonton secara sembunyi-sembunyi. Diketahui Korut melarang warganya untuk melihat drama, film, ataupun lagu dari Korsel.

Bicara logat Korsel dianggap sebagai bentuk gaya oleh para anak muda Korut. Namun, menurut pemerintah Korut, bicara dengan aksen Korsel adalah tindak kejahatan kontra revolusioner.

Pada waktu dahulu, warga yang ketahuan memakai logat Korsel hanya diminta membuat surat pernyataan yang isinya berjanji tidak akan mengulangi lagi, namun kini hukuman jauh lebih berat.

Kini terulang lagi, empat mahasiswa di Korut dihukum kerja paksa gara-gara bicara logat korsel.

Baca Juga : Ketahuan Sebar Film Drakor, Korut Eksekusi Mati 2 Remaja Di Depan Publik

Pemerintah Korut membuat aturan lebih ketat, menyatakan bicara logat Korsel ialah tindak kejahatan dan bisa hancurkan situasi dalam negeri. Pada Tahun 2020, Korut membuat UU tentang Penolakan Budaya & Pemikiran Revolusioner.

UU tersebut mengatur jenis hukuman untuk warga Korea Utara yang nekat bicara, menulis, ataupun menyanyi bergaya Korea Selatan.

Hukuman terberat ialah 15 tahun kerja paksa bagi mereka yang menonton video Korsel, sedangkan hukuman mati diberikan kepada orang yang menyebarkannya.

Dua orang remaja sebelumnya telah dieksekusi mati karena menjual flashdisk berisi film dan acara TV Korsel. Kini kembali lagi, empat mahasiswa di Korut dihukum kerja paksa gara-gara bicara logat korsel.

Empat mahasiswa tersebut dihukum kerja paksa di tambang batu bara hingga batas waktu yang belum diketahui.

Hukuman ini pun menuai kontroversi. Korut dinilai sebagai Negara paling tertutup, penuh dengan hukuman gila bahkan untuk kesalahan yang dianggap biasa saja atau bukan pelanggaran oleh Negara lain.

Sebagai contohnya ialah menonton atau mendengarkan lagu Korsel, Negara lain termasuk Indonesia tidak mempermasalahkan hal tersebut, membebaskan warganya menonton ataupun mendengarkan musik dan film Korsel, tidak ada hukuman ataupun teguran apapun selama tayangan tidak melanggar aturan.

Baca Juga : Kematian Pertama Kasus Amoeba Pemakan Otak Di Korsel, Apa Itu Amoeba Pemakan Otak?