Kronologi Penembakan Massal Di Penitipan Anak Thailand Yang Menewaskan 36 Orang

Aksi keji penembakan massal terjadi di sebuah tempat penitipan anak-anak di Distrik Nong Bua, Lamphu, Thailand yang menewaskan 36 orang.

Kronologi Penembakan Massal Di Penitipan Anak Thailand Yang Menewaskan 36 Orang
Kronologi penembakan massal di penitipan anak Thailand yang menewaskan 36 orang. Gambar : AP Photo/Dok. Wason Wanichakorn

BaperaNews - Thailand dilanda duka. Terjadi penembakan massal di sebuah tempat penitipan anak-anak di Distrik Nong Bua, Lamphu. Tindak kejahatan ini disebut sebagai aksi paling kejam dan mematikan di Negara tersebut. Insiden penembakan massal tersebut menyebabkan 36 orang tewas, 24 diantaranya anak-anak yang tidak berdosa.

Jubir Kepolisian Thailand, Archol Kraitong menyampaikan saat ini masih menyelidiki lebih rinci kasus ini. Peristiwa menyedihkan ini terjadi pada Kamis (6/10), pelaku adalah mantan perwira polisi, pelaku kemudian membunuh istri dan anak-anaknya sendiri di rumahnya sebelum bunuh diri.

Pelaku sebelumnya dipecat dari kepolisian karena terlibat narkoba, sebelum melakukan aksi kejinya, pelaku berada di pengadilan. Salah seorang saksi di lokasi kejadian melihat ada pria membawa senjata api dan pisau.

Penitipan anak di Kota Uthai Sawan, Nong Bua, Lamphu, menjadi pelampiasan amarahnya. Ada sekitar 30 anak-anak yang berada disana. Jumlah anak saat itu lebih sedikit dari hari biasanya karena cuaca sedang hujan.

Baca Juga : Penembakan Massal Di Sekolah Rusia, Tewaskan Siswa Hingga Guru

“Penembak datang ketika waktu makan siang dan langsung menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak, diantaranya ada seorang guru yang sedang hamil delapan bulan, awalnya orang-orang mengira ledakan berasal dari kembang api” ujar saksi bernama Jidapa, salah seorang saksi.

“Ini benar-benar mengejutkan, kami sangat takut dan lari untuk sembunyi begitu tau itu adalah penembakan. Begitu banyak anak-anak yang terbunuh, saya belum pernah menyaksikan yang seperti itu” imbuhnya.

Pelaku penembakan massal kemudian memaksa masuk ke ruangan yang dikunci yang di dalamnya ada anak-anak sedang tidur siang, pelaku kemudian membunuh anak-anak tersebut dengan pisau. Media sosial Thailand heboh dengan rekaman video usai kejadian, Nampak tubuh anak-anak yang jadi korban tergeletak bersimbah darah.

Pelaku penembakan massal sebelumnya hadir di sidang kasus narkobanya, setelahnya, ia pergi ke penitipan anak untuk mencari anaknya, namun ia tidak menemukan anaknya. “Dia stress dan tidak bisa menemukan anaknya, dia sangat stress dan mulai menembak” terang polisi setempat.

Usai melakukan aksi kejinya, pelaku penembakan massal kemudian pulang dan membunuh anak-anak serta istrinya, dan kemudian menghabisi nyawanya sendiri dengan bunuh diri. Aturan penggunaan senjata api di Thailand seharusnya sangat ketat. Pemilik senjata api ilegal bisa dihukum penjara 10 tahun. Diduga sadar dengan resiko hukuman yang diterimanya, pelaku memilih bunuh diri.

Baca Juga : Kronologi Pasangan Suami Istri Tewas Berlumuran Darah Di Lebak