Heboh, Video Bocah di Sukabumi dianiaya Ayah Karna Uang Jajan

Sebuah video viral menunjukkan aksi kekerasan seorang ayah terhadap dua anak perempuannya di Sukabumi karena uang jajan.

Heboh, Video Bocah di Sukabumi dianiaya Ayah Karna Uang Jajan
Heboh, Video Bocah di Sukabumi dianiaya Ayah Karna Uang Jajan. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews via Canva

BaperaNews - Sebuah video penganiayaan viral di media sosial, memperlihatkan seorang ayah yang melakukan kekerasan terhadap dua anak perempuannya di Sukabumi, gara-gara persoalan uang jajan.

Dalam video yang beredar, terdengar suara seorang pria yang memarahi anaknya dan mempersoalkan tentang uang jajan anak tersebut. Ia bahkan mencaci kedua anaknya dengan kata-kata yang keras, seperti mengancam akan membunuh mereka.

Puncaknya, ia menendang putrinya yang paling kecil sebanyak dua kali. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi.

AKBP Maruly Pardede, Kapolres Sukabumi, membenarkan peristiwa tersebut.

"Pelaku sudah kita amankan, saat ini sedang dilakukan proses hukum," ujarnya. Informasi tersebut menjadi bukti bahwa aparat keamanan telah tanggap dan cepat bertindak terhadap tindakan penganiayaan tersebut. 

Baca Juga : Warga Aceh Diculik dan Dianiaya Hingga Tewas oleh Oknum Paspampres

Kondisi Korban Kini Sudah Membaik

Kabar terkini soal Bocah Sukabumi dianiaya ayahnya telah menunjukkan perkembangan yang positif. Korban, yang berusia 3 tahun, kini telah dapat bermain kembali dengan teman-temannya.

"Kondisi korban sudah seperti biasa, sudah bermain dengan teman-temannya," kata Ace Sunandar, ketua Karang Taruna Kecamatan Cidolog.

Selain itu, sejumlah pihak seperti dari kecamatan, Babinsa, dan dokter Puskesmas telah turun langsung memeriksa kondisi kesehatan korban dan memastikan keadaannya baik-baik saja.

Pelaku atau Ayah Korban Dikenal Jarang bergaul di Lingkungannya

Penjelasan dari warga setempat juga memberikan gambaran lain tentang pelaku. Menurut Ace Sunandar, pelaku, yang dikenal dengan inisial E alias Andi berusia 34 tahun, dikenal sebagai pria yang jarang bergaul di lingkungannya.

"Pelaku sendiri memang jarang bergaul, tidak terbuka di lingkungannya," tambahnya. Beberapa tetangga bahkan mengatakan bahwa pelaku kerap terlihat baik-baik saja dengan anaknya.

Namun, kekerasan yang terlihat dalam video tersebut sangat bertentangan dengan persepsi masyarakat sekitar terhadap pelaku.

Ada dugaan bahwa masalah rumah tangga mungkin menjadi salah satu pemicu tindakan kekerasan tersebut. Terlepas dari alasan apa pun, tindakan kekerasan terhadap anak tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Kasus di Sukabumi ini harus menjadi pembelajaran bagi para orang tua. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan, kasih sayang, dan pendidikan yang layak.

Kekerasan, apalagi terhadap anak, bukanlah solusi. Mari bersama-sama mencegah tindakan kekerasan terhadap anak. 

Baca Juga : Siswa MTS di Blitar Dianiaya Teman Hingga Tewas saat Pergantian Jam Pelajaran