Aliran Air PDAM di Bekasi Mati, Warga Terpaksa Mengungsi

Sejumlah warga di Bekasi terpaksa harus mengungsi akibat aliran air PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot terhenti selama tiga hari terakhir.

Aliran Air PDAM di Bekasi Mati, Warga Terpaksa Mengungsi
Aliran Air PDAM di Bekasi Mati, Warga Terpaksa Mengungsi. Gambar : Dok. PDAM Kabupaten Bekasi

BaperaNews - Sejumlah warga Kota Bekasi tengah mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih akibat aliran air PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot terhenti selama tiga hari terakhir.

Gangguan ini disebabkan oleh pencemaran limbah di Kali Bekasi yang menjadi sumber pasokan air PDAM setempat. Air PAM mati 3 hari memaksa sebagian warga untuk mencari alternatif lain dan bahkan ada yang terpaksa mengungsi. 

Warga yang terdampak dari krisis ini mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. "Airnya jarang banget jernih, seringnya kecoklatan, bahkan hitam kayak air got," ujar Winda Oktavia (31), warga Perumahan Wisma Asri 2, Bekasi Utara, Jumat (15/9/2023).

Tak hanya Winda, Ade (26), warga Perumahan SBS, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara juga merasakan dampak kurangnya pasokan air bersih. Air yang keluar dari rumahnya tampak kuning dan memiliki kotoran hitam.

Kondisi ini memaksa mereka untuk mencari alternatif lain, mulai dari membeli air galon isi ulang, menumpang mandi ke rumah tetangga, sampai terpaksa harus mengungsi.

Sebagaimana diungkapkan Agatha (30) yang harus mengungsi ke rumah orang tuanya, "Karena rumah orang tua aman pakai air tanah," ujarnya pada Jumat (15/9/2023).

Gangguan pasokan PDAM Bekasi bukanlah masalah baru di Bekasi. Amelia (22), warga Bekasi Utara menyebutkan bahwa gangguan serupa telah terjadi sebelumnya. "Terus tagihan malah sampai Rp500 ribu. Normalnya paling Rp250 ribu sampai Rp300 ribu," kata Amelia.

Baca Juga : Pemprov DKI Terapkan Larangan Penggunanan Air Tanah

Menanggapi permasalahan ini, Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Patriot, Rizky Sabillah mengakui telah menghentikan produksi air akibat limbah yang luar biasa.

"Malam Kamis ya itu kita stop produksi karena limbahnya yang luar biasa, tidak layak diolah," jelasnya pada Jumat.

Kendati demikian, pihaknya berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan lima mobil tangki air untuk didistribusikan ke pelanggan yang terdampak. Namun, dengan jumlah pelanggan yang mencapai 60.000 lebih, belum semua dapat terlayani.

Gangguan pasokan PDAM Bekasi yang dikelola oleh PDAM Tirta Bhagasasi juga dirasakan oleh warga di tiga wilayah lainnya di Kota Bekasi, yaitu Pondokungu, Babelan, dan Tarumajaya.

Berdasarkan informasi yang diunggah pada laman instagram @tirtabhagasasicare_, masalah ini disebabkan oleh tercemarnya air baku di Kali Bekasi.

Reaksi warganet pun bermunculan di media sosial. "Masa 1 bulan gini terus siihhh PDAM? 1 minggu ini FULL AIR KECILLLLLLL DAN KOTOR! Bahkan kali ini MATI!" Akun @vieradefrida_3008 menulis pada Rabu (13/9/2023).

"Untuk memasak kami terpaksa membeli air minum isi ulang. Dan untuk mencuci baju kami harus menggilas dengan tangan," Mumu Mutia (25), seorang ibu rumah tangga di Desa Babelan Kota, mengungkapkan keprihatinannya.

Dalam menghadapi krisis air ini, Perumda Tirta Patriot dan Tirta Bhagasasi telah berupaya memberikan respons terhadap keluhan warga. Namun, tentu saja penyelesaian masalah ini memerlukan kerja sama dari semua pihak serta kesadaran bersama agar krisis serupa tidak terulang di masa mendatang.

Baca Juga : LRT Jabodebek Rute Bekasi Alami Gangguan