Viral Video Kecelakaan Tunggal di Jalan Raya, Warga Nolong Sambil Nyolong

Viral video kecelakaan tunggal di jalan raya, masyarakat di sekitar TKP kecelakaan justru memanfaatkan kesempatan untuk mencuri barang yang ada di dalam mobil sambil menolong korban.

Viral Video Kecelakaan Tunggal di Jalan Raya, Warga Nolong Sambil Nyolong
Viral Kecelakaan Tunggal di Jalan Raya, Warga Nolong Sambil Nyolong. Kolase Foto . Gambar : Tangkapan Layar TikTok/@marpaung_official

BaperaNews - Viral video kecelakaan tunggal hingga membuat mobil terbalik terjadi di jalan raya, kecelakaan terjadi karena pengendara mobil mengantuk sehingga menabrak pembatas jalan.

Video kecelakaan tunggal tersebut diunggah oleh akun TikTok “Marpaung Official”. Nampak mobil berada dalam kondisi terbalik di jalur bus TransJakarta usai kecelakaan, mobil sebelumnya menabrak pembatas jalan dari sisi paling kanan.

Namun yang menjadi pembicaraan ialah, ada masyarakat yang membantu korban untuk keluar dari mobil tersebut, namun ternyata tidak benar-benar tulus hendak menolong, ada yang nolong sambil nyolong alias mencuri barang-barang berharga yang berada di dalam mobil dan uang milik korban.

“Masih ada aja orang yang ga punya otak, udah ada orang kena musibah, dia masih sempetnya ngambil uang di dalam mobil itu, tobat mas!” tulis keterangan di video yang diunggah pada Minggu (7/5).

Kasus serupa, nolong sambil nyolong ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi, jika ada truk pembawa barang yang kecelakaan, masyarakat di sekitarnya banyak yang memanfaatkan kesempatan mengambil barang yang ada di truk tersebut sambil menolong korban.

Tak jarang warga sampai mengerubungi truk dan ramai-ramai mengambil barang yang diangkut di badan truk.

Baca Juga : Anak Tewas Terlindas Mobil di Tambora: Pengemudi Diduga Lalai

Pentingnya Edukasi untuk Saksi Kecelakaan Agar Tidak Nolong Sambil Nyolong

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana menyebut masyarakat perlu diberi edukasi ketika menjadi saksi kecelakaan. Ada beberapa poin utama yang disampaikan Sony.

Pertama, memperhatikan kondisi TKP, jika penuh dengan lalu lalang kendaraan, berhenti untuk menolong korban hanya membuat lalu lintas di TKP makin rumit.

“Misalnya jalan tidak terlalu lebar dan kondisinya ramai seperti di siang hari, saksi sebaiknya tidak ikut berhenti, ini bukannya bersikap tidak punya hati ya, tapi justru bantuan supaya pengendara lain tidak ikut kena macet” tutur Sony Senin (24/4).

Sebab jalan yang terlalu padat justru menyulitkan tim penyelamat atau ambulans untuk masuk ke lokasi. Sedangkan jika kondisi sepi, misalnya di jalan tol pada malam hari, boleh menolong korban, dengan beberapa catatan yakni memeriksa tubuh korban terlebih dahulu dan memasang rambu segitiga pengaman di belakang TKP.

Pertolongan yang diberikan hanya sebatas mengosongkan lokasi sekitar TKP dan menghubungi pihak profesional baik itu polisi atau jasa marga dan ambulans untuk segera datang.

Sebab dalam kondisi kecelakaan, bagaimana cara mengangkat korban dan lainnya hanya aman dilakukan oleh petugas profesional untuk mencegah luka yang lebih parah dan mencegah cedera lainnya pada tubuh korban.

Baca Juga : Tanggapan Pertamina Soal Bus Tabrak Petugas SPBU di Ogan Ilir Hingga Tewas