Usai Tolak Aturan Toilet Berbayar, Guru di Pamekasan Dimutasi Sepihak

Seorang guru di MAN 1 Pamekasan, Jawa Timur, dimutasi sepihak setelah memprotes kebijakan sekolah yang menerapkan tarif berbayar untuk toilet umum.

Usai Tolak Aturan Toilet Berbayar, Guru di Pamekasan Dimutasi Sepihak
Usai Tolak Aturan Toilet Berbayar, Guru di Pemekasan Dimutasi Sepihak. Gambar: Instagram/ @ndorobei.official/@man1pamekasan

BaperaNews - Seorang guru di MAN 1 Pamekasan, Jawa Timur bernama Mohammad Arif dimutasi sepihak gara-gara memprotes kebijakan sekolah yang menerapkan kebijakan tarif berbayar Rp 500 untuk setiap siswa yang hendak menggunakan toilet umum.

Menurut Arif, kebijakan itu bisa menyulitkan siswa maupun orang tua terlebih saat ini kondisi ekonomi belum sepenuhnya membaik. Ia menyarankan lebih baik fokus pada pendidikan dengan menjaga sarana prasarana sekolah.

Guru Dimutasi Sepihak : Ada Campur Tangan Kepsek

“Salah satunya karena saya tolak aturan toilet berbayar itu. Kalau saya rasa tidak hanya karena masalah ini, saya sebelumnya juga kadang bicara dan memprotes kebijakan sekolah” cerita guru Arif hari Jumat (22/9).

Arif secara terang-terangan menyebut manajemen MAN 1 Pamekasan berubah sejak dipimpin Kepala Sekolah yang baru bernama No’man Afandi terutama dari aspek infrastruktur dan sarana prasarana. 

Baca Juga : Menangis di Sekolah, Para Guru SMPN 15 Medan Diteror dan Gajinya Ditahan Kepsek

Masalah ia tolak aturan toilet berbayar sering ia sampaikan dalam rapat namun tidak pernah diindahkan hingga ia tiba-tiba dimutasi sepihak.

“Saya perhatikan infrastruktur baik dibongkar dan direnov ulang kemudian jadi menghambat kegiatan belajar mengajar” lanjutnya.

Arif guru dimutasi sepihak ke lembaga Kecamatan Proppo sejak tahun 2022 padahal Arif telah mengajar di MAN 1 Pamekasan sejak tahun 2005 sehingga ia tahu setiap kali ada pemimpin atau kebijakan baru. Arif yakin mutasi sepihak yang terjadi padanya karena campur tangan No’man.

Kepsek : Mutasi Urusan Kantor Agama

Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan No’man sendiri mengaku ia punya alasan kenapa memberi tarif Rp 500 pada toilet sekolah. Karena toilet di sekolah kurang dijaga kebersihannya oleh para siswa.

Ia membantah tindakan yang dilakukannya sewenang-wenang, menurutnya jumlah siswa di sekolah yang ia pimpin selalu meningkat per tahunnya.

“Toiletnya waktu itu jorok dan kotor sehingga sekolah terapkan biaya Rp 500 agar memberi kesadaran pada siswa dengan pendidikan karakter. Nyatanya sampai saat ini siswa disini terus bertambah dan berkembang maju signifikan. Ini kejadiannya sudah tahun 2018 lalu dan guru yang mutasi tahun 2022 jadi mutasi ini karena urusan Kantor Agama, bukan kami dari sekolah” komentar No’man.

No’man tidak membenarkan ada guru dimutasi sepihak karena tolak aturan toilet berbayar sebab soal mutasi sudah ada yang mengatur yakni dari Kantor Agama bukan karena masalah di sekolah kemudian ada guru dimutasi sepihak.

Baca Juga : Guru Gunting Paksa Rambut Siswi Berhijab, Susi Pudjiastuti: "Jahat Sekali"