Usai Politikus Swedia, Kini Tokoh Belanda Bakar Alquran

Kasus politikus Swedia Rasmus Paludan yang membakar Al Quran ketika berdemo belum selesai, kini hal serupa muncul, pelaku nya adalah tokoh Belanda Edwin Wagensveld.

Usai Politikus Swedia, Kini Tokoh Belanda Bakar Alquran
Tokoh Belanda Edwin Wagensveld merobek dan membakar Al Qur'an ketika demo belum usai. Gambar : hartvannederland.nl

BaperaNews - Belum selesai kasus politikus Swedia Rasmus Paludan yang membakar salinan Al Quran ketika berdemo, kini muncul lagi hal serupa, pelakunya ialah tokoh Belanda Edwin Wagensveld, ia melakukan hal serupa ketika berdemo di Den Hague pada Minggu 22/1.

Turki pun memberi kecaman keras atas aksi tersebut sebagaimana kecaman yang disampaikan kepada politikus Swedia. Kementerian Luar Negeri turki memanggil duta besar Belanda di Ankara, Turki pada Selasa (24/1).

“Turki mengecam serangan keji dari oknum anti islam itu” tutur perwakilan dari Kemenlu Turki.

Edwin Wagensveld menyobek dan membakar Al Quran ketika demo di depan gedung parlemen Den Hague, polisi Belanda sebelumnya mengizinkan aksi demo dengan syarat tidak ada pembakaran Al Quran, namun usai diberi ijin, Edwin Wagensveld justru mengingkarinya, dan ia tetap bakar Al Quran.

Dalam video amatir yang beredar, Nampak Edwin Wagensveld berdiri di atas kitab suci umat islam tersebut, kemudian merobek sejumlah halamannya, sobekan tersebut selanjutnya dibakar di sebuah panci. Hingga kini belum diketahui apa motif dari tokoh Belanda Bakar Al quran yang membuat berbagai tokoh dunia geram

Baca Juga : Demo Anti Turki Di Swedia Memanas Usai Al Quran Dibakar

Hubungan Turki dan Belanda telah memanas sejak tahun 2017, bermula ketika Belanda melarang pejabat Turki berkampanye di Den Hague, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian mengeluarkan pernyataan yang membandingkan Belanda dengan Nazi, akibatnya Belanda dan Turki makin tegang, kedua Negara menarik duta besarnya masing-masing.

Aksi Edwin Wagensveld ini terjadi usai Rasmus Paludan melakukan hal serupa dalam demo di Swedia di depan Kedubes Turki, warga Swedia meminta agar Erdogan melindungi hak pekerja Swedia yang kabur, permintaan itu disebut sebagai salah satu syarat jika ingin mengajak Swedia gabung NATO.

Sedangkan Indonesia juga sudah memanggil Dubes Swedia. “Betul sudah dipanggil. Waktu pertemuan baru dikoordinasikan, akan dilakukan secepatnya” tutur Jubir Kemlu RI Teuku Faizasyah padda Selasa (24/1).

Indonesia memanggil Dubes Swedia buntut dari aksi buruk Rasmus Paludan yang membakar Al Quran, yang jelas melukai hati seluruh umat islam di dunia termasuk di Indonesia.

Rasmus Paludan memang selama ini dikenal sebagai sosok politikus yang anti islam. Begitu pula dengan Edwin, ia adalah Kepala Kelompok Anti Islam Pegida. Kecaman datang untuk mereka tidak hanya dari Indonesia dan Turki namun juga dari berbagai Negara islam lainnya, herannya, hingga kini belum ada upaya hukum apapun dari kepolisian setempat untuk perilaku buruk mereka tersebut.

Baca Juga : Terulang Lagi Al-Qur'an Salah Cetak, Kemenag Beri Penjelasan