Mahfud Ungkap Jokowi Pernah Usul Rocky Gerung Diberi Bintang Mahaputera

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap Presiden Jokowi pernah menyarankan agar akademisi Rocky Gerung diberi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya. Simak selengkapnya!

Mahfud Ungkap Jokowi Pernah Usul Rocky Gerung Diberi Bintang Mahaputera
Mahfud Ungkap Jokowi Pernah Usul Rocky Gerung Diberi Bintang Mahaputera. Gambar : Dok. Menko Polhukam

BaperaNewsMenko Polhukam Mahfud MD mengungkap Presiden Jokowi pernah menyarankan agar akademisi Rocky Gerung diberi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya.

“Pak Jokowi sambil bercanda, carilah orang yang berprestasi, yang pinter, kritis, misalnya Rocky Gerung. Kenapa Rocky enggak diusulkan?” kata Mahfud menirukan ucapan Jokowi di sebuah Podcast yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Negara RI.

Mahfud menegaskan Jokowi tidak bermaksud mengejek ketika berucap hal tersebut. Jokowi memang tidak keberatan jika seseorang yang pintar dan berpikiran kritis pada pemerintah mendapat tanda kehormatan.

Baca Juga : Partai Politik Gelar Giveaway Tiket Konser BLACKPINK, Tuai Protes?

“Enggak dengan nada yang mengejek atau marah, serius. Bergurau tapi ga ngejek” lanjutnya.

Namun pada akhirnya Bintang Mahaputera Nararya diberikan kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah karena mereka kritis pada pemerintah ketika menjadi Pemimpin DPR periode 2014-2019.

“Ketika Fadli dan Fahri bicara sangat kasar sekali, diberi Bintang Mahaputera” terangnya.

Fadli dan Fahri diberi bintang tersebut pada Agustus 2020 lalu. Menurut Jokowi, selama ini mereka berlawanan politik dengannya, namun bukan berarti bermusuhan.

“Ini kan negara demokrasi, saya berteman baik dengan Pak Fahri dan Pak Fadli” kata Jokowi kala itu.

Bintang Mahaputera Nararya juga pernah diberikan kepada Frans Mendur di tahun 2010. Frans ialah fotografer yang memotret Soekarno Hatta ketika membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Serta tokoh lain ialah Hans Bague Jassin di tahun 1994.

Bintang Mahaputera Nararya selama ini memang diberikan kepada seseorang yang dianggap berjasa pada bangsa dan negara. Tidak selalu pejabat, namun orang yang punya pengaruh atau andil dan pikiran kritis tentang Indonesia.

Sedangkan Rocky Gerung sendiri ialah seorang akademisi, filsuf, dan intelektual Indonesia. Ia salah satu pendiri Setara Institute dan Fellow, ia pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia selama 15 tahun. Meski latar belakang pendidikannya di dunia filsafat, ia menarik perhatian masyarakat karena komentar kontroversialnya di layar kaca.

Salah satu hal yang dibahas Rocky ialah tentang penanganan hoax atau kabar palsu yang saat ini banyak beredar di media sosial Indonesia. Menurutnya, pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Rocky juga sering berinteraksi dengan warganet di media sosial Twitter, kadang membuat cuitan bernas yang menimbulkan pro kontra, namun ia tetap menikmatinya.

Baca Juga : Jokowi Soal Polemik Piala Dunia U-20: Jangan Campurkan Olahraga Dengan Politik!