Lumajang Diguncang Gempa Magnitudo 5,3, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

BMKG mengatakan bahwa gempa dengan magnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Lumajang tidak berpotensi tsunami.

Lumajang Diguncang Gempa Magnitudo 5,3, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
BMKG mengatakan bahwa gempa dengan magnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Lumajang tidak berpotensi tsunami. Gambar : Pixabay.com/Dok. Tumisu

BaperaNews - Kabupaten Lumajang kembali diguncang gempa bumi yang mempunyai kekuatan mencapai magnitudo 5,3. Gempa terakhir tersebut terjadi pada hari Sabtu, 9 Juli 2022 pada pukul 09.53 WIB.

Sebelumnya, pada waktu dini hari juga sudah diguncang gempa dengan magnitudo 5,4 sedikit lebih besar. Berikutnya terdapat belasan kali gempa susulan, hanya saja kekuatannya tergolong lebih kecil.

Pusat gempanya sendiri terdapat di laut dengan kedalaman mencapai 10 km atau jaraknya sekitar 167 km barat daya Kabupaten Lumajang.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak BMKG, gempa yang terjadi di Kabupaten Lumajang tersebut tidak memiliki potensi untuk terjadi tsunami.

“Tidak ada potensi tsunami,” isi dari peringatan yang diunggah oleh BMKG pada cuitannya di Twitter resmi miliknya @infoBMKG.

Laporan yang disampaikan oleh BMKG sebelumnya menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi itu adalah gempa bumi jenis dangkal yang diakibatkan dari aktivitas subduksi. Dimana terjadi berdasarkan lokasi episenter dan juga kedalamannya yakni hiposenter.

Baca Juga : Demi Konten, Remaja Nekat Membuat 2 Truk Sampah Kecelakaan

Hasil dari mekanisme sumber tersebut menunjukkan bahwa fenomena gempa bumi tersebut mempunyai mekanisme oblique naik. Guncangan Gempa Turut Dirasakan di Selatan Jatim, Hingga 54 Kali.

Wilayah selatah dari Jawa Timur juga terus terjadi gempa bumi. Yang mana pertama kali diketahui memiliki kekuatan magnitudo mencapai 5,2 yang dirasakan terjadi pada Sabtu, 9 Juli 2022 pukul 03.27 WIB. BMKG mencatat, setidaknya hingga pukul 14.00 WIB, sudah terjadi total sebanyak 54 gempa susulan.

“Ini adalah sederet gempa susulan yang terjadi setelah gempa utamanya pada pukul 03.27 WIB,” menurut keterangan yang diberikan oleh Ma’muri (Kepala Stasiun BMKG Karangkates).

Sebanyak 54 kali, memang diketahui terjadi dengan jarak yang tak jauh dari episenter terjadinya gempa bumi utama. Tepatnya pada koordinat 9,68 derajat lintang selatan, kemudian 112,89 derajat bujur timur atau jika ingin lebih tepatnya terjadi di laut dengan jarak 175 km barat daya dari Kabupaten Lumajang dan kedalamannya mencapai 47 kilometer.

Dari total berjumlah 54 gempa bumi, setidaknya ada tiga gempa yang cukup besar dengan magnitudo di atas 5,0.

“Pada umumnya, memang gempa susulan sangat jarang memiliki kekuatan yang lebih besar. Meskipun demikian, sampai saat ini belum bisa diketahui lebih lanjut. Diharapkan semua pihak untuk bisa tetap waspada,” tambahnya.