LRT di Bali Ada Rencana untuk Dibangun di Bawah Tanah

Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rencana pembangunan LRT Bali bawah tanah sebagai solusi untuk mengatasi berbagai kendala infrastruktur di Bali.

LRT di Bali Ada Rencana untuk Dibangun di Bawah Tanah
LRT di Bali Ada Rencana untuk Dibangun di Bawah Tanah. LRTGambar : Unsplash/Fadhila Nurhakim

BaperaNews - Pembangunan transportasi umum LRT di Bali terus berlanjut, dengan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rencana untuk membangun LRT Bali secara bawah tanah.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah peraturan di Bali yang harus diindahkan dalam proses pembangunan, seperti pembatasan tinggi bangunan dan perlindungan terhadap situs suci Pura. Oleh karena itu, solusi LRT bawah tanah dianggap sebagai opsi terbaik.

“Di Bali ada masalah besar. Bangunan ga boleh lebih tinggi dari pohon kelapa, nggak boleh ke atas. Kalau mau pelebaran jalan juga disana banyak Pura. Gimana caranya buat LRT Bali? LRT bawah tanah jadi satu-satunya cara” kata Deputi Bidang Sarana Prasarana Bappenas Evan Maksum hari Minggu (24/9).

Menurutnya, penting untuk dibuat jalur kereta api di Bali agar bisa mempersingkat waktu perjalanan terutama perjalanan dari atau ke Bandara Ngurah Rai. Selama ini jalan di Bali sudah tidak cukup lagi kapasitasnya untuk jumlah kendaraan yang ada.

Akhirnya, sering terjadi kemacetan khususnya di kawasan ramai wisatawan. Kadang untuk ke Bandara saja bisa sampai 2 jam.

“Di Bali ini ya kalau peak hour atau jam sibuk itu ke Bandara bisa 2-3 jam. Waktu itu kan mahal. Padahal Bali kecil kan tapi masalah. Jadi solusinya pakai kereta supaya bisa lebih cepat mobilitas warganya. Karena turis disana banyak di Jimbaran, Kuta, Seminyak, Sanur, Nusa Dua” bebernya.

Baca Juga : LRT Tambah Operasional Perjalanan Mulai 16 September, Cek Jadwal Terakhirnya!

“Mereka banyak yang bermasalah dalam hal akses ke Bandara. Padahal per harinya ada 58 ribu orang yang masuk ke Bali pakai pesawat terbang. Nah kalau untuk pembangunan LRT bawah tanah ini bisa butuh anggaran Rp 5 triliun untuk 4,9 km jalurnya” lanjutnya.

“Ke bawah memang biaya bisa 3 kali lipat dibanding ke atas. Misalnya dari Bandara Ngurah Rai ke Kuta itu Rp 5 Triliun padahal ga sampai 4,9 km. Karena pembangunan lewat bawah memang mahal sekali biayanya” pungkas Evan.

LRT Bali sedang dibicarakan. Rencananya dibangun 5,3 km menghubungkan Bandara Bali dengan Kuta Central Park kemudian lanjut rute ke Seminyak. Kebutuhan investasinya sebesar Rp 9,10 Triliun.

Transportasi darat berupa mobil dan motor saja tidak bisa selamanya diandalkan. Memang butuh kendaraan darat lebih cepat dan canggih untuk mempermudah aktifitas warga maupun wisatawan diantaranya dengan LRT Bali.

Baca Juga : Tarif LRT Naik Maksimal Jadi Rp20 Ribu, Berlaku Mulai Oktober 2023