Ketum DPP BAPERA: Pemerintah Harus Utamakan UKM, Jangan Dikerdilkan

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengatakan bahwa pihak pemerintah harus mengutamakan UKM. Simak selengkapnya!

Ketum DPP BAPERA: Pemerintah Harus Utamakan UKM, Jangan Dikerdilkan
Ketum DPP BAPERA: Pemerintah Harus Utamakan UKM, Jangan Dikerdilkan. Gambar: Fahd A Rafiq Dok. Istimewa

BaperaNews - UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia itu tulang punggung 97% angkatan kerja, disini kita harus menyadari bahwa setiap negara itu berbeda sifat alami ekonominya, Ucap Fahd A Rafiq, di Jakarta pada Rabu, (13/12). 

Ketua Umum DPP Bapera mengatakan, "sayangnya kebijakan pemerintah hari ini  belum fokus ke arah UKM. Itulah yang menjadi alasan mengapa Ekonomi Indonesia belum kuat saat ini. Ketimpangan antara UKM dan Usaha Besar sangat jauh, ucapnya.

Indonesia banyak penduduknya dan kuat sumber daya alamnya, menjadikan domestik consumption Indonesia itu kuat di dalam negeri, fahd mengulangi kembali.

"fakta yang terjadi hingga saat ini adalah ketimpangan ekonomi yang besar dan parah antara pengusaha besar BUMN dengan UKM sejak dulu yang memang mengikuti Pola Ekonomi lama  dan ketinggalan zaman yaitu menggunakan "Trickle down economy" dimana yang atas disiram biar yang atas ngucur ke bawah, ungkapnya.

Baca Juga : Terminal Modern Tingkatkan Konektivitas Antardaerah, Fahd A Rafiq: Ini Juga Mendorong Ekonomi Lokal

Mantan Ketua Umum PP AMPG ini mengingatkan, "fokus waktu itu adalah membuat 200 - an orang konglongmerat yang akan membangun ekonomi dan mengalirkan kebawah tujuannya agar pemerintah gampang pegang kendali ekonominya, ucapnya. 

Mantan Ketum DPP KNPI menjabarkan, "sebenarnya sempat ekonomi Indonesia bebas, namun entah bagaimana bebasnya hanya sebentar, ketika uud '45 diubah menjadi UUD tahun 2002 masuk lagi para pemodal besar  dan lahirlah BUMN Incorporated zaman Ibu Megawati, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan puncaknya saat ini BUMN menjadi agent of changes. BUMN jadi centralized penggerak ekonomi", tuturnya. 

Fahd mengungkapkan, BUMN itu mazhab ekonominya sosialis elitis! Apakah itu salah?  tidak juga, tetapi ini meninggalkan UKM dan ini salah, karena porsi UKM sangat kecil. Karena yang menyerap tenaga kerja mayoritas ada pada mereka.

Pemerintah dan presiden berikutnya harus berikan porsi lebih pada UKM (Konsep memanusiakan manusia) sesuai dengan PANCASILA, Sila ke - 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ungkapnya.

Lebih lanjut putra pedangdut kondang A Rafiq memperjelas, "para pemodal besar pegang pasar kanan di sisi sebrang atas sosialis elitis pegang BUMN sejak 20 tahun ini.

Bumn pegang pasar kiri sempurna sudah, UKM gigit jari deh, dan sekarang diberi kekuatan tambahan lagi dengan dua undang undang yang maha dahsyat pengaruhnya untuk BUMN dan Para Pemodal besar dengan UU Minerba kemarin yang kewenangan pusat menjadi sangat kuat dan juga omnibuslaw yang menguatkan para pemiliki modal dan ini kekuatan impian banget bagi siapapun penguasa, pejabat dan pemiliki modal, ucapnya. 

Pria dengan gelar Pendidikan Master Of Bisnis Admistration (MBA) Ekonomi berpendapat, "di hati kecil banyak bertanya, bener ni buat rakyat? Bener nih buat meningkatkan kesejahteraan rakyat? Karena itu saya menyuarakan langsung ungkapan hati nurani kaum Usaha Kecil dan Menengah (UKM)", ungkapnya dengan nada prihatin.

Ke 3 Capres dan Cawapres yang bertanding di tahun 2024 adalah para ksatria terbaik bangsa, kekuatan mendengarkan dan ilmu memahami harus di maksimalkan. Keluh kesah, jeritan hati nurani rakyat wajib difokuskan 
Khususnya pada permasalahan UKM dan di bahas pada debat Capres pada putaran berikutnya, tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar. 

Baca Juga : Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat, Fahd A Rafiq: Masyarakat Diminta Waspada

Penulis : ASW