Kembangkan Pembangkit Nuklir, Indonesia Ajak Korea Selatan Untuk Kerja Sama

 Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) sedang mencari peluang kerjasama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Korea Selatan usai dilakukannya pertemuan tingkat tinggi kedua negara seminggu lalu di Indonesia.

Kembangkan Pembangkit Nuklir, Indonesia Ajak Korea Selatan Untuk Kerja Sama
Kembangkan Pembangkit Nuklir, Indonesia Ajak Korea Selatan Untuk Kerja Sama. Gambar : Detik

BaperaNewsKementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) sedang mencari peluang kerjasama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Korea Selatan usai dilakukannya pertemuan tingkat tinggi kedua negara seminggu lalu di Indonesia.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut masih mendalami peluang kerjasama untuk menciptakan percepatan implementasi PLTN di Indonesia pada sistem kelistrikan nasional.

“Ada keinginan untuk eksplor kerjasama di PLTN di Indonesia, nanti dari sana kita ada kerjasama untuk peningkatan SDM kita” tutur Arifin kepada awak media hari Sabtu (20/5).

Menurut Arifin, kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Korsel di bidang energi ini terbilang cukup intensif, ia berharap penjajakan mitra baru di pengembangan PLTN di Indonesia bisa meningkatkan kerjasama energi kedua negara.

“Ada beberapa isu yang selama ini sudah berjalan, kerjasama di bidang energi dan hilirisasi” imbuhnya.

Kunjungan Delegasi Korsel ke Indonesia

Sebelumnya Menteri Pertanian Korsel Chung Hwang Keun berkunjung ke Indonesia pada hari Senin (15/5).

Presiden Jokowi menerima langsung kunjungan tersebut bersama kementrian Indonesia terkait. Anggota delegasi Korsel yang datang diantaranya Ketua Komite Unifikasi dan Luar Negeri Korsel, 3 anggota Parlemen Korsel, Wamen Perdagangan Investasi Ekonomi Korsel, dan 9 konglomerasi perusahaan Korsel seperti LG, Hyundai, LS Group, hingga CJ Group.

Dubes Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto menyampaikan kunjungan delegasi Korsel ke Indonesia ini untuk memperkuat kerjasama Indonesia dan Korsel yang rencananya tidak hanya dilakukan antar pemerintah namun juga antar bisnis. 

Baca Juga : KPK Panggil 3 Tersangka Kasus Korupsi Tukin ESDM

“Dilakukan diskusi antara Presiden Jokowi dengan delegasi Korsel yang semuanya berlangsung hangat. Presiden Jokowi menyatakan bahwa peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Korsel tidak hanya ditandai dengan kerjasama antar pemerintah namun juga meningkatkan target kedua negara atau win win cooperation”  pungkas Arifin.

Pemerintah Indonesia Mengatur Pemanfaatan Nuklir

Pemerintah Indonesia sendiri saat ini berupaya untuk memanfaatkan nuklir di berbagai bisnis yang diatur dalam Perpres 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.

Diatur pada beleid tersebut bahwa pembangkit nuklir komersial ditargetkan mulai diterapkan pada tahun 2039 dan akan segera dilaksanakan secara bertahap. Adanya kerjasama ini diharap bisa mempercepat operasional nuklir menjadi tahun 2032 dimana kapasitas PLTN komersial Indonesia diharapkan sudah mencapai 1-2 Gigawatt.

Baca Juga : Khawatir Akan Ancaman Nuklir Korut, Inti Pertemuan Presiden Korsel Dan Jokowi