Ini Bahaya Cium Anak setelah Merokok!

Residu asap rokok, dampak dan bahayanya pada kesehatan anak-anak. Simak selengkapnya di sini!

Ini Bahaya Cium Anak setelah Merokok!
Ini Bahaya Cium Anak setelah Merokok!. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Bukan rahasia lagi bahwa merokok membawa risiko kesehatan yang serius, tidak hanya bagi perokok itu sendiri tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Sebuah informasi penting baru-baru ini mengungkapkan bahwa bahaya rokok tidak hanya terkait dengan asapnya, tetapi juga dengan residu nikotin atau asap ketiga yang menempel di benda-benda sekitar.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak merokok, sebagian perokok telah memilih untuk mengasingkan diri sebagai bentuk penghormatan terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama anak-anak.

Namun, apa yang kurang diketahui banyak orang adalah bahwa efek merokok tidak berhenti pada asapnya saja.

Bahaya rokok tidak hanya berasal dari asap rokok, tetapi juga dari residu nikotin atau asap ketiga yang menempel pada benda-benda di sekitar.

Asap ketiga, seperti yang dijelaskan oleh Bagian Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erni, adalah residu bekas asap rokok yang tidak langsung dihasilkan oleh perokok tetapi dapat membahayakan kesehatan.

Erni mengklasifikasikan perokok ke dalam tiga kategori, yaitu perokok aktif, perokok pasif, dan perokok ketiga.

Meskipun perokok ketiga tidak mengeluarkan asap, mereka membawa bekas asap rokok yang menempel di kulit dan pakaian.

Bahayanya lebih kecil dibandingkan perokok aktif, residu asap rokok ini dapat menimbulkan efek yang cukup serius, terutama pada anak-anak.

Baca Juga: Produsen Minta Tembakau Dicoret dari RPP Kesehatan, Gimana Nasib Rokok?

Menurut Erni, dampak langsung dari perokok ketiga dapat menyebabkan batuk pada anak-anak.

Bahkan, ketika orang dewasa yang merokok membawa residu asap rokok ini pulang ke rumah dan menggendong anak-anak, anak-anak tersebut dapat terkena dampaknya.

Walaupun tidak semua penyakit pernapasan disebabkan oleh rokok, residu asap rokok dapat menjadi faktor yang memicu batuk dan masalah pernapasan pada anak-anak.

Menurut Erni, anak-anak rentan terhadap udara dan dapat mengalami berbagai jenis alergi, termasuk alergi terhadap debu, udara dingin, dan asap.

Keberadaan perokok atau residu rokok di sekitar anak-anak dapat memicu reaksi alergi ini sehingga saluran pernapasan menjadi rentan terhadap penyumbatan.

Hal ini menegaskan pentingnya bagi perokok untuk bijak dalam merokok, tidak hanya selama proses merokok tetapi juga setelahnya.

Erni memberikan imbauan agar perokok memahami dampak potensial dari residu asap rokok yang mereka bawa pulang dan menjaga kebersihan diri sebelum berinteraksi dengan anak-anak.

Asap rokok tidak hanya membawa risiko asma atau gangguan pernapasan, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit lebih serius seperti bronkopneumonia.

Dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), menjelaskan bahwa berbagai jenis pneumonia pada bayi dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana.

@baperanews.com Bukan rahasia lagi bahwa merokok membawa risiko kesehatan yang serius, tidak hanya bagi perokok itu sendiri tetapi juga bagi orang di sekitarnya #rokok #bahaya #anak #baperanews ♬ Epic News - DM Production

Baca Juga: Riset: Pelajar SMP-SMK di Indonesia Habiskan Rp200 Ribu per Minggu untuk Rokok