Fahd A Rafiq: Sarankan Pemerintah Manfaatkan Flare Gas Untuk Tambah APBN

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyarankan pemerintah RI untuk memanfaatkan Flare Gas untuk hasilkan APBN

Fahd A Rafiq: Sarankan Pemerintah Manfaatkan Flare Gas Untuk Tambah APBN
Fahd A Rafiq menyarankan pemerintah untuk memanfaatkan Flare Gas. Gambar : REUTERS/Nick Oxford

BaperaNews - Saat ini lebih dari 700 MMSCFD flare gas dibakar tiap harinya di 8 provinsi di Indonesia. Salah satu yang terbesar datang dari wilayah Sumatera dan di blok Cepu.

Diketahui bahwa Flare gas yang dibuang itu percuma, jika dinilai dengan uang maka nilai 700 MMSCFD itu adalah 5 triliun rupiah/tahun yang kita buang.

Fahd A Rafiq menyebutkan, “17 tahun yang lalu Indonesia ialah negara pengekspor minyak dan member dari OPEC (Kumpulan negara pengekspor minyak), namun ketika produksi menurun terus dan kebutuhan meningkat maka di tahun 2005 Indonesia keluar dari OPEC" ujarnya.

Indonesia mulai mengimpor minyak, kebutuhan saat ini adalah 1,5 juta barel/hari dengan produksi sendiri 800.000 barel/hari. Hal ini membuat Indonesia sampai akhir zaman akan menjadi negara pengimpor minyak. Namun, dari BBM tersebut ada berapa yang untuk konsumtif dan produktif?

Fahd A Rafiq mengatakan, “Ternyata yang konsumtif 60% lebih itu untuk kendaraan roda dua, lalu untuk yang produktif  kemana aja? Salah satunya yaitu untuk power plan (Pembangkit listrik tenaga gas) atau solar yang biasa disebut LNG” imbuhnya.

“Bagaimana kita kedepan, mengurangi import tersebut? Sementara kebutuhan BBM meningkat. Jadi, ada sebuah perusahaan Indonesia yang tidak semua orang sampai dalam hal ini khususnya teknologi dalam menghilangkan 5 Flare Gas menjadi Zero Flaring” ungkapnya.

Dengan teknologi penghilang dari Flare gas tersebut, kita membuat dua hal dengan satu tenaga yaitu dengan kita menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menghilangkan Gas suar bakar (Flare gas) dan kedua adalah kita menjadi negara yang mendukung lingkungan hidup yaitu Fight Global warming, dua keuntungan didapatkan ketika memakai teknologi ini. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq: Vaksin Halal Baik dan Mendorong Warga Untuk Menjaga Imunitas

Flare gas dapat membuat Indonesia dalam statistik global warming lingkungan hidup dunia yang memberikan kontribusi penyebab panas bumi lebih dari 5%. 

Fahd A Rafiq memberi jaminan jika dalam 5 tahun, jika ada izin sebagai agregator flare gas tersebut Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia zero flaring Country. Hasil dari Flare gas tersebut berupa LNG.

Diketahui bahwa LNG bisa masuk PLN, karena energi PLN kan masih kurang. LNG tersebut yang bisa PLN beli dengan harga murah dan Distribusikan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Atau pembangkit listrik berbasis Gasoline biasanya juga dual Combustion. 

Bisa pakai gas, bisa pakai BBM ditambah lagi ada 18 power plan di Indonesia Timur yang pakai BBM yang bisa diganti Gas. 

Pada saat re gas, Gas LNG tadi ada dingin terbuang kira kira minus 170 derajat Celcius yang bisa kita tangkap untuk dibuat Cold Storage untuk ikan. Cold Storage tadi untuk meningkatkan hasil nelayan dimana energinya gratis. Tentunya Cold Storage tadi disiapkan oleh pemerintah.

“Hal itu semua akan mengurangi import gas 5 triliun/tahun. Juga PLN mendapatkan LNG. Apa syaratnya itu semua? Yaitu PLN menerbitkan GSA (Gas sales Agreement) dan negara kasih izin Flare gas Agregator” tutup Fahd A Rafiq.

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)