Fahd A Rafiq Bantu Pemerintah Berikan Rumus Mensejahterakan Rakyat

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq kali ini akan membantu pemerintah yakni memberikan sebuah rumus untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. 

Fahd A Rafiq Bantu Pemerintah Berikan Rumus Mensejahterakan Rakyat
Fahd A Rafiq bantu pemerintah berikan rumus mensejahterakan rakyat. Gambar : Tribunjakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Secara lebih luas, Pancasila sebagai ideologi negara adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq kali ini akan membantu pemerintah yakni memberikan sebuah rumus untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. 

“Ideologi Indonesia adalah Pancasila, lebih lengkapnya lagi adalah Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45. Ternyata, Bhinneka sebelum merdeka berbeda dengan Bhinneka setelah merdeka,” ucap Fahd A Rafiq. 

Sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945, Indonesia bersatu karena ‘Common Sorrow’ atau menderita bersama, hal tersebut yang membuat warga Indonesia menjadi merekat. 

“Jadi, kalau ada uang Rp. 50 Triliun di kas negara, bagaimana membaginya agar adil? Berdasarkan apa membaginya agar Adil?” ujar Fahd A Rafiq. 

Jika berdasarkan agama, Islam pasti yang terbesar. Kalau berdasarkan Suku, Suku Jawa adalah yang terbesar. Apabila berdasarkan domisili, pulau Jawa yang terbanyak. Namun, jika hal tersebut terjadi, Papua tidak akan mendapatkan apapun di semua sisi. 

Diketahui, secara suku, agama, wilayah, dan penduduk, mayoritasnya ada di pulau Papua. Namun, Fahd membantah hal tersebut, jika berdasarkan kalkulasi seperti itu, tidak akan ada keadilan untuk rakyat. 

Sebab, sebuah negara harus memiliki keadilan, namun menurut Fahd hanya orang-orang tertentu yang paham adil itu seperti apa, tidak hanya mengetahui “adil itu apa”. 

“Lihat saja, kekayaan Papua dari Freeport bingung untuk membagikannya. Lalu, bagaimana keadilan itu ditegakkan?” tegas Fahd A Rafiq. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Berikan Solusi Jika Indonesia Terkena Resesi

Dalam sebuah teori matematika, Bhinneka sebelum kemerdekaan menggunakan rumus gabung atau penjumlahan, sedangkan setelah merdeka Bhinneka menggunakan rumus bagi-bagian (share). 

Oleh karena itu, Bhinneka Tunggal Ika sesudah dan setelah merdeka memiliki rumus yang jauh berbeda. Fahd A Rafiq meminta anak bangsa untuk definisikan ulang kembali Bhinneka Tunggal Ika karena sekarang Indonesia telah merdeka. Definisinya adalah harus beyond kemerdekaan. 

Sebelum merdeka, Indonesia bersatu karena ‘Common Sorrow’, namun kini harus didefinisikan ulang kembali dengan cara mensejahterakan rakyat. 

Menurut Fahd, membuat kesejahteraan rakyat sangat mudah. Sejahtera adalah ketika semua kebutuhan dasar sebuah rumah tangga dapat terpenuhi dan masih memiliki uang sisa di kantong sebagai ‘Disposable Income’, dengan cara seperti itu maka disebut rakyat sejahtera. Dasar pertama yang dapat mensejahterakan rakyat adalah sandang, pangan, dan papan terpenuhi dengan cepat. 

“Kalau tidak punya uang sisa atau habis ya rakyat tidak sejahtera. Ukuran Sejahtera adalah Disposable Income yang dimiliki setiap keluarga, semua bisa dibuat rumus matematisnya. Dasar pertama bagaimana bisa mensejahterakan rakyat yaitu terpenuhinya sandang, pangan, papan dengan cepat,” pungkasnya. 

Perlu diketahui, saat ini negara fokus dengan Growth Ekonomi yang ternyata menimbulkan ketimpangan sosial, namun harus tetap fokus pada equality. Kesamaan kesempatan peluang yang adil dan mudah dicapai. 

“Jadi, definisi Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, Panji negara juga harus didefinisi ulang, dimaknai baru, di urai baru. Sama seperti impian, kalau impianmu, sudah tercapai, rekening di bank sudah 10 digit, posisi jabatan naik, keluarga baik, kesehatan baik, maka kamu harus membuat Impian baru yang lebih powerfull lagi,” tegasnya. 

“Kalau tidak, kamu akan dry out, kering hidup kamu, tidak berwarna, hidup menjadi tidak life the live, garing. Filosofi bangsa inilah yang membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya,” sambungnya. 

“Jadi, mari kita siapkan Indonesia menjadi pemenang nomor satu dengan kekuatan kendali atas pangan dengan membangun Food Integrated Industrial Complex,” tutup Fahd A Rafiq. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Sarankan Pemerintah Maksimalkan Selat Malaka

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)