Brasil Dilanda Kerusuhan, Ribuan Pendemo Kepung Istana Negara

Kerusuhan melanda Negara Brasil, ribuan pendemo menduduki hingga mengepung Istana Negara pada Minggu (8/1).

Brasil Dilanda Kerusuhan, Ribuan Pendemo Kepung Istana Negara
Brasil dilanda kerusuhan dengan ribuan pendemo kepung Istana Negara. Gambar : AP

BaperaNews - Brasil sedang dilanda kerusuhan, ribuan warga menduduki dan mengepung Istana Negara pada Minggu (8/1). Para pendemo bahkan memblokir jalan masuk ke Gedung Kongres dan Mahkamah Agung. Berikut fakta dan perkembangan terbaru terkait kerusuhan di Brasil.

Fakta dan Perkembangan Kerusuhan di Brasil: 

3.000 orang terlibat 

3.000 warga Brasil terlibat dalam aksi ini, masuk ke gedung Presiden Brasil, menghancurkan furniture di dalamnya. Demo rusuh ini dipicu hasil Pilpres 30 Oktober 2022 lalu dimana Luiz Inacio Lula da Silva jadi pemenangnya, mengalahkan Bolsonaro.

Sebagai informasi Presiden Brasil Luiz menang tipis dari pesaingnya Bolsonaro. Luiz mendapat suara 50,9% dan Bolsonaro 49,1%

Bolsonaro tidak terima dan berulang kali mempertanyakan kredibilitas pemungutan suara tersebut. Ribuan pendukung Bolsonaro menolak kemenangan Luiz, mereka menerobos gedung Istana Negara dan berkumpul di atap gedung.

Polisi berhasil tangkap pendemo

Pada Minggu (8/1) malam, polisi berhasil merebut kembali Istana Negara, menangkap 200 pendemo yang dianggap provokator.

Aksi ini dinilai sebagai bentuk serangan kepada Presiden. Aparat bekerja keras dengan menggunakan gas air mata, berusaha mengusir pada pendemo. Luiz Inacio Lula da Silva sebelumnya dilantik sebagai Presiden Brasil pada 1 Januari 2023 lalu, hanya selang beberapa hari kerusuhan ini terjadi.

Baca Juga : Begini Kondisi Ukraina Usai Vladimir Putin Lakukan Gencatan Senjata

Presiden Luiz sampaikan Deklarasi Intervensi Keamanan

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengutuk pendemo yang menyerang Istana Negara, aksi ekstrim ini membuatnya mengumumkan intervensi keamanan, yakni memberi kekuasaan khusus pada pemerintahannya untuk bisa menegakkan keamanan dan ketertiban.

“Kami akan cari tau siapa pengacaunya, kami akan lumpuhkan mereka dengan kekuatan hukum penuh” tutur Luiz.

Luiz Inacio Lula da Silva sendiri tidak berada di Istana Negara ketika terjadi kerusuhan di Brasil, ia sedang berkunjung ke daerah lain yang saat itu sedang dilanda banjir.

Dikutuk banyak Negara

Peristiwa kerusuhan di Brasil tersebut dikutuk banyak Negara. Amerika Serikat menyebut aksi pendemo ini membuat kacau demokrasi.

“Presiden AS Joe Biden mengikuti kondisi ini dengan cermat dan memberi dukungan untuk demokrasi Brasil agar tidak tergoyahkan, tidak terguncang oleh kekerasan” ujar Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berkata “Keinginan rakyat Brasil dan instansi demokrasi harus dihormati”.

Presiden Argentina Alberto Fernandez mengungkap “Saya ingin sampaikan penolakan saya atas kerusuhan di Brasil, dukungan diberikan rakyat Argentina kepada Presiden Luiz dalam menghadapi kudeta ini”.

Para pemimpin Uni Eropa pun sampaikan kutukannya. “Kecaman mutlak saya sampaikan terhadap penyerangan ini” tegas Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

“Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi, demokrasi harus dihormati” imbuh Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola.

Baca Juga : Penduduk Di Kota Ini Wajib Upload KTP/SIM, Jika Ingin Akses Situs Porno