Alami Halusinasi, Balita di Samarinda Positif Narkoba!

Balita asal Samarinda, Kalimantan Timur. Positif mengandung metamfetamin atau narkoba jenis sabu pada selasa (7/6) usai meminum air yang diberikan oleh tetangganya. Simak selengkapnya disini!

Alami Halusinasi, Balita di Samarinda Positif Narkoba!
Alami Halusinasi, Balita di Samarinda Positif Narkoba. Gambar : Unsplash/picsea

BaperaNews - Seorang balita malang berinisial N (3) di Samarinda, Kalimantan Timur positif narkoba jenis sabu usai meminum air yang diberikan oleh tetangganya. Sebelumnya diketahui bahwa N sempat mengalami halusinasi, hiperaktif dan tidak bisa tidur selama dua hari hingga dikira kesurupan.

Kejadian ini bermula saat korban bersama ibunya berkunjung ke rumah tetangganya yang berada di Kecamatan Sungai Pinang pada Selasa sore, (7/6). N yang kala itu kehausan kemudian diberi air minum di dalam botol oleh tetangganya.

"Anak balita positif narkoba N itu kan kehausan, sama tetangganya ini diambilkan lah air minum di dalam botol yang isinya sudah setengah," ujar Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun kepada detikcom, Sabtu (10/6).

Kronologi Kejadian Balita Positif Narkoba di Samarinda

Pada Selasa (7/6), N merasa haus dan tetangganya memberinya minum dari sebuah botol . Setelah kembali dari kunjungan tersebut, N menunjukkan gejala yang tidak biasa, termasuk kegelisahan dan gejala fisik lainnya. Ibunya mengira bahwa N mengalami kesurupan.

Ketika kondisi N tidak membaik, ibunya menghubungi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur. 

Setelah koordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa, dilakukan pemeriksaan air kencing N. Hasilnya menunjukkan bahwa balita di Samarinda positif narkoba sabu .

Setelah diketahui hasilnya, N dirujuk untuk perawatan rawat inap di rumah sakit guna memantau kondisinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kesehatan ginjal balita tersebut tidak terganggu. Selain itu, TRC PPA juga mendorong ibu korban untuk melaporkan kejadian ini ke kepolisian Polres Samarinda.

Akibat dari kasus itu, N disebutkan mengalami halusinasi, hiperaktif dan tidak bisa tidur selama dua hari.

Baca Juga : Balita 4 Tahun di Sulbar Dipanah Orang Tak Dikenal, Sang Ibu Histeris

"Gejalanya itu dia aktif, tidak mau diam, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur, awalnya ibunya mikir anak ini kesurupan," ucap Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur.

Selain gejala tidak bisa tidur, balita ini menunjukan gejala lain seperti berkeringat dingin, dan juga ia menolak diberi asupan makanan dan minuman.

N sendiri saat ini dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda guna menjalani perawatan. Meski gejala aneh masih terus dialami N saat dilakukan opname.

"Sampai dia di opname dipasang infus tetap begitu (aktif), jadi dari pihak rumah sakit memberikan buku gambar biar dia tidak ke mana-mana dan infusnya tidak terlepas,"pungkasnya.

Kasus ini menarik perhatian masyarakat dan menjadi peringatan penting tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, terutama terhadap anak-anak. 

Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran dan kehati-hatian dalam memberikan minuman kepada anak-anak, serta perlu adanya peran serta semua pihak dalam melindungi anak-anak dari bahaya narkoba

Baca Juga : Dinkes Jabar Akan Beri Vaksin Polio Untuk Balita, Targetkan 3,9 Juta Balita