Uji Coba LRT Dapat Banyak Catatan, Penumpang: AC Tak Dingin Hingga Pintu Tak Presisi dengan Peron

Para penumpang LRT Jabodebek menyuarakan pendapatnya soal kapasitas dan fasilitas yang tersedia saat uji coba LRT Jabodebek pada Senin (28/8).

Uji Coba LRT Dapat Banyak Catatan, Penumpang: AC Tak Dingin Hingga Pintu Tak Presisi dengan Peron
Uji Coba LRT Dapat Banyak Catatan. Gambar : X/@SotomiBekazi

BaperaNews - Dalam uji coba LRT Jabodebek, penumpang menyuarakan kekhawatiran terhadap kapasitas dan fasilitas yang tersedia.

Meskipun dijadwalkan untuk beroperasi mulai Senin, (28/8), sejumlah fasilitas LRT masih perlu ditingkatkan, terutama menyangkut kapasitas tempat duduk, kualitas AC di dalam kereta hingga pintu LRT yang tak presisi dengan pintu peron stasiun.

Pada uji coba LRT yang berlangsung Sabtu (26/8) hingga Minggu (27/8), Ida, salah satu penumpang, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap jumlah tempat duduk yang ada. Salah satu isu lain yang muncul adalah keterlambatan operasional kereta.

Beberapa permasalahan ini tentunya menjadi perhatian utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk segera ditindaklanjuti sebelum LRT resmi beroperasi penuh.

"Di salah satu gerbong LRT Jabodebek, hanya tersedia 24 tempat duduk," tuturnya saat berada di Stasiun Cikoko, Cawang.

Dilansir dari akun twitter @cakasana ia mengatakan bahwa LRT masih perlu melakukan banyak evaluasi mengenai fasilitas dan kenyamanan agar nantinya LRT Jabodebek ini bisa berjalan dengan lancar.

"Soal kursi, sebenernya ini nyaman loh. Cuma emang bahannya gampang kotor. Jadinya gitu deh. Kursi ini nyaman bgt di pantat buat duduk panjang, tapi satu kesalahan desain bodoh bakal bikin pikir2 2x buat tidur di kereta" ujar Aditya C Jasottama pemilik akun @Cakasana.

Meskipun LRT Jabodebek memiliki rute yang cukup panjang, yaitu 27,3 meter, dari Stasiun Dukuh Atas hingga Stasiun Jati Mulya, kapasitas tempat duduk ini dinilai kurang memadai. Selain itu, Ida juga menyatakan bahwa AC di dalam kereta dinilai kurang dingin.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, mengakui adanya kendala teknis selama uji coba.

Di antara masalah yang ditemukan adalah pintu kereta yang tak presisi dengan pintu peron stasiun dan masalah keterlambatan kereta.

Tidak hanya itu, ada laporan dari penumpang yang merasa bahwa pengereman kereta terasa kasar sehingga pintu LRT tak presisi dengan pintu peron stasiun saat berhenti, hal ini membuat penumpang tidak nyaman saat berada di dalam kereta.

"Ini kan adjustment terus. Pintu kan ini sudah tepat ya, memang kalau pengereman kadang suka agak kurang smooth gitu ya. Nah ini akan terus kita pelajari. Akan dicatat, dan dijadikan masukan, sistem tuh akan selalu belajar ya, sehingga dengan artificial intelligence-nya akan semakin baik," kata Didiek.

"Kami terus melakukan penyesuaian teknologi pengoperasian LRT. Semua sistem akan selalu belajar dan dengan bantuan artificial intelligence, kualitas akan semakin baik," sambung Didiek.

Baca Juga : Daftar Lokasi Parkir LRT Jabodebek di Semua Stasiun

Satu rangkaian atau trainset LRT Jabodebek dapat menampung hingga 1.308 penumpang. PT Kereta Api Indonesia, sebagai operator, telah menyiapkan total 31 rangkaian kereta dengan 27 trainset untuk operasional harian dan 4 trainset sebagai cadangan.

PT KAI juga menegaskan bahwa akan ada 434 perjalanan LRT setiap harinya. Masyarakat tentunya berharap LRT Jabodebek, yang akan menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi melalui 18 stasiun, dapat menjadi solusi atas permasalahan kemacetan di Jakarta dan sekitarnya.

Meskipun ada kekurangan, banyak yang percaya bahwa PT KAI akan melakukan evaluasi dan perbaikan sebelum resmi beroperasi.

Dengan peresmian LRT Jabodebek yang semakin dekat, penting untuk memahami dan mengantisipasi kehadiran sistem transportasi ini. 

Ini adalah kesempatan untuk mendukung transformasi transportasi dan berkontribusi dalam memajukan sistem perjalanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

LRT Jabodebek diproyeksikan untuk menjadi salah satu solusi transportasi masa depan. PT Kereta Api Indonesia, sebagai operator, berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan agar masyarakat mendapatkan pengalaman yang memuaskan saat menggunakan LRT.

Baca Juga : Mulai 1 Januari 2024, Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Bawa KTP