Turis Amerika Semprotkan Uap Ganja ke Jalanan di Thailand

Seorang turis Amerika semprotkan uap ganja di salah satu jalan terkenal di Thailand pada Jumat (18/8). Simak selengkapnya!

Turis Amerika Semprotkan Uap Ganja ke Jalanan di Thailand
Turis Amerika semprotkan uap ganja ke jalanan di negara Thailand.

BaperaNews - Seorang turis asal Amerika semprotkan uap ganja di jalanan umum di Bangla Walking Street, salah satu jalanan Thailand yang paling terkenal, Pantai Potong, Phuket, pada Jumat (18/8).

Aksi ini bertujuan untuk mempromosikan produk ganja yang ia miliki di tengah jalanan di Thailand yang ramai. Meskipun Thailand telah melegalkan ganja, respons cepat datang dari pihak berwenang setempat yang menegur tindakan pria tersebut.

Bangla Walking Street, terkenal dengan kehidupan malamnya dan apotek-apotek ganja, menjadi tempat kejadian ketika uap ganja menyelimuti jalan tersebut. Tujuan utama dari aksi kontroversial turis Amerika ini adalah untuk memberikan testimoni produk ganja kepada masyarakat di jalanan Thailand secara gratis.

Dikutip dari New York Post, pihak berwenang setempat mengetahui insiden tersebut melalui sebuah video yang diunggah di Instagram. Dalam video tersebut, pria tersebut tampak menyemprotkan uap ganja ke arah para pejalan kaki di jalanan di Thailand.

Baca Juga : Fenomena Langka, Jerapah Tanpa Corak Lahir di Kebun Binatang AS

Respons cepat datang dari Kepolisian Provinsi Phuket yang segera menegur pria tersebut. Pihak kepolisian mengatakan bahwa meskipun ganja telah dilegalkan, tetap ada batasan penggunaannya di tempat umum.

Thailand memang baru-baru ini menjadi sorotan setelah melegalkan ganja. Keputusan ini memicu pertumbuhan industri ganja di negara tersebut. Bangla Walking Street pun melihat puluhan apotek ganja bermunculan. Namun, kebijakan ini datang dengan sejumlah pembatasan. Ada hukuman denda sebesar 780 USD atau tiga bulan penjara bagi siapa pun yang melanggar aturan penggunaan ganja di depan umum.

Turis tersebut telah mengunjungi Thailand sejak 15 Agustus. Selama kunjungannya, ia mempromosikan merek Kush Life bersama The Lavender Boys, sebuah merek pakaian yang terinspirasi dari ganja. Namun, pihak terkait merek tersebut enggan mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam insiden kontroversial ini.

Meski ganja telah dilegalkan di Thailand, tetap ada batasan penggunaannya. Insiden ini mengingatkan betapa pentingnya bagi turis untuk memahami dan menghormati regulasi serta adat istiadat di negara yang mereka kunjungi.

Ini menunjukkan peran penting media sosial dalam mendeteksi tindakan yang melanggar hukum. Informasi dengan cepat dapat menyebar dan menjadi alat bagi pihak berwenang dalam melacak dan menindak pelanggar. Sebagai turis, selalu lakukan riset tentang negara tujuan Anda dan hormati hukum serta tradisinya.

Baca Juga : Pria di China Pelihara 7 Sapi di Balkon Apartemen Lantai 5