Tragedi Kekerasan Terhadap Pemuda Aceh: Motif dan Aksi Oknum Paspampres Terbongkar

Terungkap ini motif oknum Paspampres aniaya pemuda di Aceh. Simak selengkapnya!

Tragedi Kekerasan Terhadap Pemuda Aceh: Motif dan Aksi Oknum Paspampres Terbongkar
Tragedi Kekerasan Terhadap Pemuda Aceh: Motif dan Aksi Oknum Paspampres Terbongkar. Gambar : Menit.co.id

BaperaNews - Seorang pemuda Aceh, Imam Masykur (25) ditemukan tewas setelah diduga dianiaya oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka Riswandi Manik alias RM.

Motif di balik tragedi tragis ini terungkap terkait kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum Paspampres tersebut.

Imam Masykur, yang diketahui sebagai pedagang obat ilegal di Aceh, menjadi target pemerasan yang berakhir dengan penganiayaan hingga korban meninggal. "Mereka minta Rp 50 juta, namun saat permintaan tidak dipenuhi, penyiksaan dilakukan. Mungkin penyiksaan itu berat sehingga korban meninggal," jelas Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya), Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

Motif di balik aksi brutal ini tampaknya berkaitan erat dengan bisnis gelap korban sebagai pedagang obat ilegal. Mengendus potensi untuk mendapatkan keuntungan besar, oknum Paspampres tersebut mencoba memeras Imam Masykur dengan tuntutan sejumlah uang.

Ketika tuntutan tersebut tidak terpenuhi, siksaan fisik menjadi senjata oknum tersebut untuk meningkatkan tekanan. Sayangnya, tindakan ini berujung pada tragedi pembunuhan Imam.

Baca Juga : Pelaku Siram Air Keras ke Pelajar SMP Beli Cairan di Toko Material

Semakin memperjelas bahwa dalam kasus ini, alasan ekonomi dan ketamakan tampaknya menjadi pendorong utama tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Paspampres tersebut.

Berdasarkan informasi, insiden ini bermula saat Imam diculik dari sebuah toko kosmetik di Jakarta pada 12 Agustus. Dari informasi yang beredar, oknum Paspampres menuntut tebusan sebesar Rp 50 juta. Apabila tidak dipenuhi, ancaman pembunuhan menjadi risiko yang harus dihadapi Imam.

Dalam proses penyelidikan yang berlangsung, Jenazah Imam Masykur telah diangkut dari Jakarta ke Bireuen. Said Sulaiman, salah satu anggota keluarga korban, berharap agar kasus ini dapat diungkap sepenuhnya dan ditangani dengan baik oleh aparat penegak hukum.

Dalam perkembangan terbaru, Praka RM telah ditahan oleh Pomdam Jaya guna penyelidikan lebih lanjut. Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Mayjen Rafael Granada Baay, memastikan bahwa oknum yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi tegas jika terbukti bersalah.

Mencermati hal ini, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono, menyampaikan rasa prihatinnya. "Penganiayaan oleh anggota Paspampres yang mengakibatkan korban meninggal sangat disayangkan. Kami akan mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan hukuman yang layak, maksimal hukuman mati atau minimal hukuman seumur hidup," ujar Julius.

Meskipun informasi ini telah tersebar, kita perlu memastikan bahwa investigasi atas kasus Paspampres aniaya pemuda ini dilakukan dengan transparansi dan keterbukaan yang tinggi. Hal ini penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai proses penyelidikan, serta memastikan keadilan bagi korban.

Baca Juga : Suami Bunuh Istri Dibantu 2 Anaknya, Mayat Dimasukkan ke Karung dan Dibuang ke Parit