Pengguna PayLater Makin Banyak, Milenial Pilih Beli Dulu Baru Bayar

Lebih dari separuh penduduk Indonesia pernah mencoba layanan PayLater, dengan generasi milenial sebagai pemimpin utama.

Pengguna PayLater Makin Banyak, Milenial Pilih Beli Dulu Baru Bayar
Pengguna PayLater Makin Banyak, Milenial Pilih Beli Dulu Baru Bayar. Gambar : dok. Gojek

BaperaNews - Semakin banyak orang di Indonesia memilih untuk menggunakan layanan PayLater, yang memungkinkan mereka untuk melakukan pembelian barang atau jasa tanpa membayar secara tunai dan mengakhirkan pembayarannya hingga waktu yang ditentukan.

Lembaga survei Populix baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk yang disurvei pernah menggunakan layanan PayLater. 

Survei yang berjudul 'Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and PayLater Adoption' ini melibatkan 1.017 responden dan digelar pada bulan September 2023.

Hasil survei menunjukkan bahwa 55 persen dari responden pernah menggunakan layanan PayLater. Mayoritas pengguna PayLater berasal dari kalangan milenial, yang merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996.

Baca Juga : Ini Bahaya Jika Tak Bayar Pinjol, Data Pribadi Disebar!

Timothy Astandu, CEO dan pendiri Populix, menjelaskan bahwa PayLater semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kemudahan akses, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, dan proses registrasi yang mudah merupakan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan penggunaan PayLater.

Tidak hanya itu, tingginya minat untuk menggunakan layanan PayLater juga dipicu oleh kemampuan generasi milenial dalam mengelola keuangannya.

Survei Populix juga mengungkapkan bahwa pengguna PayLater di Indonesia didominasi oleh generasi milenial, dengan 63 persen dari responden berasal dari kelompok usia ini. Selain itu, 55 persen pengguna PayLater berasal dari Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan PayLater cenderung lebih dominan di wilayah tertentu.

Menariknya, mayoritas pengguna PayLater berasal dari kelas sosial atas, dengan 59 persen responden berasal dari kelompok ini. Hasil survei juga mengungkap bahwa 82 persen dari pengguna PayLater memiliki cicilan kurang dari Rp1.000.000 per bulan.

Survei Populix juga mengungkap beberapa pola penggunaan PayLater di Indonesia. Sebagian besar pengguna PayLater menggunakan layanan ini untuk membeli paket data, internet, atau membayar tagihan listrik (48 persen).

Selain itu, pengguna PayLater juga sering menggunakan layanan ini untuk membeli pakaian (48 persen) dan pengeluaran bulanan (35 persen). Ada juga yang menggunakan PayLater untuk membeli barang elektronik (21 persen), gawai terbaru (19 persen), dan bahkan liburan (10 persen).

Dalam hal frekuensi penggunaan, 51 persen responden menggunakan PayLater kurang dari sebulan sekali, dan 82 persen dari mereka hanya menggunakan satu aplikasi PayLater.

Beberapa penyedia layanan PayLater terkemuka di Indonesia, menurut survei Populix, adalah Shopee Paylater (89 persen), GoPay Later (50 persen), Kredivo (38 persen), Akulaku (36 persen), Traveloka Paylater (27 persen), Home Credit (16 persen), Indodana (13 persen), dan Atome (5 persen).

Faktor-faktor yang berperan dalam pertimbangan pemilihan merek PayLater adalah koneksi dengan marketplace, status terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembayaran cicilan yang fleksibel, kemudahan dalam proses registrasi, dan suku bunga yang rendah.

Baca Juga : Grup Facebook Galbay Pinjol, Berisi Ribuan Anggota