Indonesia-Korsel Sepakat Investasi Ramah Lingkungan, Fahd A Rafiq: Perkuat Kerjasama Industri dan Perdagangan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperkuat hubungan ekonomi dengan Korea Selatan melalui investasi dan kerjasama industri.

Indonesia-Korsel Sepakat Investasi Ramah Lingkungan, Fahd A Rafiq: Perkuat Kerjasama Industri dan Perdagangan
Indonesia-Korsel Sepakat Investasi Ramah Lingkungan, Fahd A Rafiq: Perkuat Kerjasama Industri dan Perdagangan. Gambar : Dok.Istimewa

Bapera News - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi investasi di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur. Upaya strategis yang dilakukan meliputi partisipasi aktif dalam kegiatan promosi penanaman modal dalam dan luar negeri.

Menyusul berakhirnya acara Hannover Messe 2023, Kemenperin bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menggelar rangkaian Business Forum on 50 Years of Indonesia – Korea Relations: Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Trade & Industry Cooperation.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, mendukung langkah Pemerintah untuk memperkuat kerjasama industri dan perdagangan, Khususnya upaya promosi Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), market access, ekspor impor fresh produce, pengembangan ekosistem industri hulu dan hilir serta berbagai kegiatan penting lainnya guna mendukung pembangunan ekonomi Nasional.

“Melalui Kementrian Perindustrian, Indonesia langkah Pemerintah untuk memperkuat kerjasama industri dan perdagangan dengan negara Korea Selatan, khususnya upaya promosi Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan lain-lainnya.” Ujar Fahd A Rafiq (11/8).

Basis industri dan kemajuan teknologi Korsel yang kuat dapat menarik investor Indonesia yang mencari peluang kerjasama, transfer teknologi dan kesempatan knowledge sharing.

Dalam kesempatan bisnis forum tersebut, Indonesia menyosialisasikan program pengembangan Eco-Industrial Park (EIP) untuk mendukung visi global dalam upaya pengurangan emisi yang dihasilkan oleh aktivitas industri.

Fahd El Fouz A Rafiq juga menambahkan, “Peluang kerjasama Indonesia dan Korea Selatan masih besar, kita harapkan kedepannya kerjasama Industri dan Perdagangan ini menghasilkan dampak positif, terutama dengan investasi Ramah Lingkungan, dan kedua negara mendapatkan keutungan masing-masing dalam kerjasama ini.” Tutup Fahd El Fouz A Rafiq.

Korea Selatan merupakan mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia. Total perputaran perdagangan kedua negara mencapai 24,5 miliar USD pada tahun 2022, meningkat signifikan sebesar 33,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, Korea Selatan menduduki peringkat ke-7 sebagai investor terbesar di Indonesia pada tahun 2022, dengan total investasi sebesar 2,29 miliar USD, naik 40,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Lima sektor menjadi daya tarik investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu listrik, air dan gas, kendaraan, alas kaki dan kulit, tekstil, serta pertambangan.

Business Forum yang diselenggarakan pada 25 Juli 2023 tersebut mempertemukan lebih dari 250 perwakilan perusahaan Indonesia dan Korea Selatan. Pada kesempatan tersebut, penandatanganan Nota Kesepahaman juga dilakukan oleh perusahaan industri Indonesia dan Korea Selatan yaitu PT. Stechoq Robotics Indonesia dengan MAN & TEL. Co., LTD. dalam bidang pengembangan produk pembelajaran teknologi berkemajuan bidang medical devices yang kedepannya juga akan berinvestasi untuk industri alat kesehatan di Kawasan Industri Kendal.

Penulis : FNID