IDAI: Ratusan Anak Indonesia Kena Gagal Ginjal Akut Misterius, Begini Gejalanya!

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan ratusan anak Indonesia yang mengalami gagal ginjal akut misterius. Berikut gejala yang di alami dari hari ke hari.

IDAI: Ratusan Anak Indonesia Kena Gagal Ginjal Akut Misterius, Begini Gejalanya!
IDAI temukan ratusan anak Indonesia kena gagal ginjal akut. Gambar : pixabay.com/Dok. DarkoStojanovic 

BaperaNews - IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyampaikan adanya temuan 131 anak-anak mengidap gagal ginjal akut yang tidak diketahui sebabnya. Kasus memuncak pada September lalu dan menurun pada Oktober ini.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati SpA (K) mengungkap, gejala gagal ginjal akut misterius diawali dengan infeksi batuk pilek, secara teori, seharusnya batuk pilek tidak memicu gagal ginjal akut.

Namun, pada kasus ini, anak-anak terus mengalami perburukan pada gejala gagal ginjal akut yakni mengalami gangguan buang air kecil dalam masa 3 - 5 hari.

“Di Agustus ini ada 35 kasus, September 71 kasus, dan Oktober sampai tanggal ini ada 11 kasus. Semoga menurun dan hilang. Diawali gejala infeksi seperti batuk pilek atau diare dan muntah, infeksinya tidak berat. Bukan tipikal infeksi yang secara teoritis kami pelajari di kedokteran membuat  AKI (acute kidney injury) atau gagal ginjal akut, itulah yang buat kami heran” terangnya pada Selasa (11/10).

Baca Juga : Mengulik Perbedaan Diabetes Melitus dengan Diabetes Insipidus

“Dia hanya beberapa hari saja diare, muntah, kemudian demam, dan dalam 3-5 hari mendadak tidak ada urinnya. Jadi tidak bisa buang air kecil, jadi anak-anak ini hampir semua datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil dan buang air besarnya sangat sedikit” lanjutnya.

Maka, Eka mengingatkan agar para orang tua segera memeriksakan anaknya ke rumah sakit jika anaknya mengalami penurunan volume buang air kecil. Hingga saat ini, kasus gagal ginjal akut misterius banyak ditemukan pada anak-anak berusia di bawah lima tahun atau balita, namun ada juga kasus pada anak umur 8 tahun.

“Anak-anak ini tidak sakit perut, bukan mengalami sumbatan di saluran air kencing, tapi ginjalnya tidak memproduksi air seni, kami pasang kateter, ekring, kami lihat di USG enggak ada urin, sumbatan” terangnya.

“Yang terkena pada umumnya anak-anak balita yang paling banyak, tapi ada juga yang berumur 8 tahun. Ini data di Jakarta ya, karena saya banyak melihat data yang di Jakarta. Tapi kalau untuk sebaran di Indonesia, kurang lebih sama, balita, ada juga mereka di luar Jakarta yang berumur belasan tahun. Di Jakarta kami belum temukan kasus yang di atas 8 tahun” tutupnya.

Baca Juga : Viral Wanita 22 Tahun Terkena Tumor Payudara, Diduga Karena Sering Makan Seblak