Gunung Merapi Alami Perubahan Status Siaga

Gunung Merapi kembali ditetapkan berstatus siaga dan mengalami erupsi. Simak selengkapnya!

Gunung Merapi Alami Perubahan Status Siaga
Gunung Merapi Alami Perubahan Status Siaga. Gambar : Antara Foto/Dok. Andreas Fitri Atmoko

BaperaNewsGunung Merapi kembali ditetapkan berstatus Siaga. Morfologi kubah lava muncul di barat daya Merapi dan mengalami perubahan akibat adanya aktivitas awan guguran panas dan guguran lava.

Perubahan erupsi Gunung Merapi telah diamati dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5 dan Babadan 2 pada 30 Juni-6 Juli 2023.

“Morfologi kubah daya mengalami perubahan akibat adanya guguran lava dan awan panas. Untuk kubah di tengah tidak mengalami perubahan yang signifikan” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Agus Budi pada Minggu (9/7).

Lebih lanjut Agus mengungkap, aktivitas gunung Merapi masih tinggi, masih ada erupsi Gunung Merapi efusif. Pihaknya kemudian mempertahankan status Gunung Merapi menjadi Level II atau Siaga di Gunung Merapi perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta.

Masyarakat dihimbau tidak melakukan kegiatan apapun di sekitar Gunung Merapi untuk mencegah potensi bahaya akibat erupsi Gunung Merapi. Sebab bisa saja lava dan guguran awan panas yang muncul akan terus bertambah dan memberi dampak seperti gangguan pernapasan dan penglihatan.

Dari foto hasil pengamatan per 24 Juni 2023, volume kubah barat daya Merapi sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah 2.346.500 meter kubik.

“Di kubah barat daya titik panas mencapai 500 derajat celcius dan di kubah tengah 199,7 derajat celcius” lanjut Agus.

Baca Juga : Sederet Dampak yang Terjadi Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sepanjang pengamatan status Gunung Merapi selama seminggu terakhir, Merapi satu kali luncurkan awan panas ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 2.700 meter dan guguran lava teramati datang 117 kali ke arah barat daya dengan besar tekanan jarak luncur 2.000 meter.

Dalam sepekan terakhir, Merapi juga tercatat mengalami 20 kali gempa awan panas guguran, 76 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa low frekuensi, 228 kali gempa fase banyak, 1.969 gempa guguran, 82 kali gempa hembusan, dan 4 kali gempa tektonik.

“Intensitas gempa di minggu ini lebih rendah dibanding minggu lalu. Namun di minggu ini juga masih cukup tinggi” pungkas Agus.

Guguran lava dan awan panas dari Merapi ini bisa berdampak di sektor barat daya-selatan yakni di sungai Boyong maksimal 5 km dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km.

Sebab itu warga maupun wisatawan dihimbau untuk menghindari aktivitas di sekitar Merapi terlebih dahulu mengingat status Gunung Merapi ditetapkan pada level siaga.

Baca Juga : Oknum Anggota TNI di Duga Perkosa Mahasiswi di Sultra