Bukan Sekali, Dokter Gadungan Ini Sudah Tipu 7 RS dan Lakukan Operasi Caesar

Susanto, dokter palsu dengan sejarah kriminalitas, kembali tertangkap setelah menipu tujuh rumah sakit.

Bukan Sekali, Dokter Gadungan Ini Sudah Tipu 7 RS dan Lakukan Operasi Caesar
Bukan Sekali, Dokter Gadungan Ini Sudah Tipu 7 RS dan Lakukan Operasi Caesar. Gambar : Kolase TribunJatim

BaperaNews - Seorang pria bernama Susanto yang mengaku sebagai dokter kembali tertangkap setelah menipu tujuh rumah sakit. Bahkan, sempat melakukan operasi caesar.

Susanto yang sudah memiliki sejarah kriminalitas dalam hal ini, baru saja terbongkar tindakannya setelah dua tahun mengelabui pihak RS PHC Surabaya.

"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," ungkap Susanto dalam sebuah wawancara dengan SURYAMALANG.COM.

Direktur Utama PT PHC dr. Subardjo mengakui telah terkecoh dengan aksi dokter palsu Susanto, tetapi menegaskan bahwa tidak ada pasien yang menjadi korban.

Sebelumnya, Susanto juga telah mengejutkan publik di tahun 2011 saat terungkap sebagai dokter gadungan di beberapa rumah sakit di Kalimantan. Kini, ia kembali mencuri perhatian dengan kasus penipuannya di PT Pelindo Husada Citra (PHC), di mana ia mendapatkan gaji Rp7,5 juta ditambah tunjangan.

Kisah Susanto ini tentunya menjadi peringatan bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja untuk lebih teliti memeriksa dokumen pelamar.

Namun, cerita penipuan Susanto tak hanya berhenti di Surabaya. Diketahui, ia juga pernah beraksi di dua rumah sakit di Sangatta, Kutai Timur pada 2011. Kasat Reskrim Polres Kutim menyebutkan bahwa Susanto bahkan pernah bekerja di RS Gunung Sawo, Temanggung selama dua bulan pada 2008. Selanjutnya, di Semarang, penelusuran juga dilakukan terhadap identitas asli Susanto.

Baca Juga : Polisi Tangkap 3 Pelaku Penipuan Online Dengan Modus Kerja Part Time

Di Grobogan, Susanto tercatat memiliki jabatan sebagai Kepala UTD di PMI Grobogan dari tahun 2006-2008. Tidak hanya itu, ia juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus pada tahun 2006 selama sekitar satu tahun. Di Grobogan, dengan nama dr. Susanto, ia memulai kariernya yang kelam ini.

Kriminalitas penipuan doktger palsu semacam ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya verifikasi identitas, terutama di industri kesehatan. Menarik untuk dicatat, di tengah aksi penipuannya, Susanto juga pernah diangkat sebagai Dirut di salah satu rumah sakit yang ia tipu.

Peristiwa mengejutkan lainnya adalah ketika Susanto bekerja sebagai Dokter Obgin di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan. Hanya dalam waktu lima hari, kepalsuannya terbuka lebar ketika ia hampir melakukan kesalahan saat operasi caesar. Akibat dari tindakannya ini, ia dilaporkan oleh Direktur RS tersebut dan mendapatkan hukuman penjara selama 20 bulan.

Sebagai refleksi, perlu ada penguatan sistem verifikasi dan pencegahan agar kasus dokter gadungan dan tindakan kriminalitas lainnya dapat dicegah. Masyarakat Semarang dan daerah lainnya tentunya berharap agar tidak ada lagi kasus serupa yang merugikan banyak pihak.

Baca Juga : Aset Sejumlah Rp 2 Triliun Tersangka Penipuan Net89 Disita Polri