The Body Shop Bangkrut, Semua Toko di AS dan Kanada Tutup

The Body Shop menghadapi dampak inflasi tinggi dan penurunan penjualan, memaksa perusahaan kecantikan ini untuk menutup semua operasionalnya di Amerika Serikat dan sebagian di Kanada.

The Body Shop Bangkrut, Semua Toko di AS dan Kanada Tutup
The Body Shop Bangkrut, Semua Toko di AS dan Kanada Tutup. Gambar : pacificplace.co.id

BaperaNews - The Body Shop, brand kecantikan ternama asal Inggris, resmi menutup seluruh operasionalnya di Amerika Serikat (AS) dan beberapa lokasi di Kanada. Penghentian operasional ini terjadi setelah perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan akibat dampak inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Penutupan ini memengaruhi tidak hanya toko fisik tetapi juga aktivitas penjualan online melalui e-commerce.

Sejak 1 Maret 2023, anak perusahaan The Body Shop di AS sudah tidak beroperasi. Sementara itu, di Kanada, 33 dari 105 toko akan segera memulai penjualan likuidasi, dan penjualan online melalui e-commerce juga akan dihentikan. Kabar mengenai The Body Shop bangkrut ini merupakan langkah korporasi yang diambil perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi mereka.

Sebagai perusahaan yang dikenal dengan produk alami, The Body Shop didirikan pada tahun 1976 oleh aktivis hak asasi manusia dan lingkungan hidup, Anita Roddick. Perusahaan ini memegang sertifikasi "B Corp," menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi dan kesadaran lingkungan.

Pada tahun 2023, The Body Shop memiliki lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara dan telah memperluas jangkauan produknya ke lebih dari 60 pasar online. Namun, laporan awal tahun 2023 dari pemiliknya, Natura, mencatat penurunan tahunan sebesar 13,5 persen pada tahun 2022.

Akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar 266 juta dollar AS.

"Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan pengecer tradisional, terutama pengecer seperti The Body Shop," ungkap pihak The Body Shop. Sebagai akibatnya, perusahaan mengalami kesulitan dan terpaksa mengambil langkah-langkah untuk menjaga kelangsungan bisnisnya.

Baca Juga: Sepi Iklan, Media Vice Diambang Kebangkrutan

Pada tahun 2019, The Body Shop sempat berada pada puncak prestasinya dengan mendapatkan sertifikasi "B Corp," tetapi situasi berubah sejak saat itu. Pada tahun 2022, hampir setengah dari 198 toko mereka di Inggris ditutup sebagai bagian dari upaya restrukturisasi.

Selain itu, sejak tahun 2017, ketika dijual ke perusahaan Brasil, Natura, dari L'Oréal, The Body Shop telah beberapa kali berpindah tangan.

Melihat kondisi ini, Aurelius, sebagai pemilik saat ini, mencatat bahwa The Body Shop menghadapi tantangan serius.

"Dalam laporan awal tahun 2023, Natura mencatat bahwa The Body Shop menghadapi tantangan dengan penurunan tahunan sebesar 13,5 persen pada 2022," jelas Aurelius.

Penghentian operasional The Body Shop di AS dan sebagian Kanada menimbulkan dampak signifikan terutama pada pekerja yang terlibat. Sebelum penutupan ini, perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 2.200 orang di Britania Raya, termasuk 750 staf di kantor pusatnya.

Dengan kondisi keuangan yang tidak menguntungkan, perusahaan tidak punya pilihan selain mengambil keputusan sulit ini.

Sejauh ini, toko di Kanada yang tidak ditutup akan tetap buka, namun, perusahaan mengumumkan bahwa semua aktivitas penjualan online di negara itu akan dihentikan. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi restrukturisasi global untuk memastikan kelangsungan bisnis The Body Shop di masa depan.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Tupperware yang Kini Terancam Bangkrut