Ternyata ini Alasan Pemangku Adat Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus

Pemangku Suku Adat Baduy mengirim surat kepada Bupati Lebak untuk meminta penghapusan sinyal internet di Tanah Ulayat Baduy. Mereka khawatir dampak negatif dari akses internet dapat merusak tradisi dan moral generasi mereka. Baca lebih lanjut di sini.

Ternyata ini Alasan Pemangku Adat Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus
Ternyata ini Alasan Pemangku Adat Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus. Gambar : Unsplash/iStrfry

BaperaNews - Pemangku Suku Adat Baduy mengirim surat kepada Bupati Lebak Iti Octavia melalui Kominfo Lebak.

Inti surat tersebut ingin sinyal internet di kawasan Tanah Ulayat Baduy diputus alias dihilangkan karena dipandang memiliki dampak negatif bagi masyarakat Baduy yang belum memiliki kesiapan dan pengetahuan cukup untuk akses informasi.

“Alasan internet di Baduy dihapus karena menawarkan kemudahan akses informasi dan adanya gawai atau telepon pintar yang dirasakan masyarakat adat yang seharusnya menjaga tradisi leluhurnya sesuai pikukuh ini membuat merosotnya moral generasi kami yang telah bisa mengakses konten dan aplikasi yang tidak mendidik bertentangan dengan adat” kata para pemangku adat Baduy pada suratnya.

Para pemangku adat Suku Baduy kemudian sampaikan permintaan pada Bupati Lebak Iti Octavia agar menghapus sinyal internet di kawasan atau desa mereka.

“Maka demi terjaganya tradisi adat dan budaya Baduy, kami meminta Bupati Lebak atau Kominfo Lebak untuk mengambil tindakan sinyal internet di baduy dihapus atau mengalihkan towernya agar tidak mengarah ke Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah” lanjut surat tersebut yang telah ditandatangani oleh Kepala Desa Kanekes dan Perwakilan Jaro Baduy. 

Baca Juga : Tarif Internet Jakarta Akan Naik Gara-Gara Pemda? Ini Penjelasannya!

Dengan dihilangkannya sinyal dari kawasannya, diharapkan Tanah Ulayat Baduy tetap menjadi tanah yang bersih dari internet (blankspot area). Setidaknya mereka ingin pihak yang berwenang dalam teknologi ini bisa membatasi, mengurangi, atau menutup aplikasi dari program maupun konten negatif yang muncul dari jaringan internet yang bisa mempengaruhi moral dan akhlak generasi muda Baduy.

“Usulan ini bentuk usaha dan upaya kami dari lembaga adat untuk memperkecil pengaruh negatif dari penggunaan gawai pada warga kami. Kami selaku lembaga adat harus memilih produk yang tidak merusak tatanan hukum dan budaya kami. Besar harapan kami untuk dipertimbangkan usulan resmi kami ini” tutup surat alasan internet di Baduy dihapus dari pemangku adat Baduy.

Para pemangku adat Baduy tidak memungkiri, dunia memang tidak lepas dari perkembangan teknologi, pada prinsipnya mereka mendukung Indonesia memiliki kemajuan dan kecanggihan teknologi. Namun mereka juga ingin tetap menjaga adat dan budaya.

Mereka waspa agar jangan sampai generasi muda mereka iku terpengaruh dengan tren atau konten negatif yang bertentangan dengan adat mereka. Pemangku adat Baduy menegaskan, alasan internet di Baduy dihapus semata dimaksudkan untuk keselamatan generasi Baduy di masa depan.

Baca Juga : Kemenkeu Buka Suara Soal Dana Mobil Listrik Pejabat Capai Rp 1 M Per Unit!