Singapura Akan Beri Tunjangan Rp 124 Juta Untuk Bayi Baru Lahir

Pemerintah Singapura membuat program tunjangan uang tunai untuk bayi baru lahir, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup generasi muda.

Singapura Akan Beri Tunjangan Rp 124 Juta Untuk Bayi Baru Lahir
Singapura Akan Beri Tunjangan Rp 124 Juta Untuk Bayi Baru Lahir. Gambar : Kreator BaperaNews Via Canva.com

BaperaNews - Singapura akan berikan bantuan pemerintah kepada bayi baru lahir berupa tunjangan uang tunai yang bisa dipakai orang tua untuk meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang anaknya.

Bayi baru lahir yang mendapat bantuan pemerintah Singapura tunjangan uang tunai ini hanya berlaku untuk bayi yang lahir setelah 14 Februari 2023.

“Pemerintah Singapura telah mempercepat pembaruan UU dan sistem yang diperlukan untuk manukan aturan ini maksimal pada 1 Agustus 2023” kata Kemensos dan Pembangunan Keluarga Singapura dalam rilis medianya hari Jumat (28/7).

Wakil Perdana Menteri dan Menkeu Singapura Lawrence Wong mengumumkan bantuan pemerintah Singapura untuk bayi baru lahir berupa tunjangan uang tunai adalah sebesar S$ 300 atau Rp 124 juta per anak asal memenuhi syarat tanggal lahir dari anak tersebut.

Total dana yang diterima anak pertama dan kedua adalah Rp 124 juta sedangkan untuk anak ketiga dan keempat Rp 137 juta.

Singapura tidak hanya luncurkan bantuan pemerintah untuk bayi baru lahir berupa tunjangan dana tunai saja namun juga dalam bentuk asuransi kesehatan, tabungan sekolah anak, dan cuti tambahan untuk ayah hingga 1 bulan agar bisa lebih banyak membantu istri mengurus anaknya. 

Baca Juga : Singapura Eksekusi Mati Terpidana Perempuan Untuk Pertama Dalam Sejarah

Tiap anak yang lahir di Singapura setelah 14 Februari 2023 berhak mendapatkan 400 dolar Singapura tiap 6 bulan sekali sampai anak tersebut berumur 6,5 tahun sebagai tabungan.

Bantuan pemerintah Singapura berupa tunjangan bayi baru lahir ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup generasi muda dan menjamin kehidupan yang berkecukupan bagi orang tua. Agar orang dewasa di Singapura tidak takut untuk memiliki anak dan tidak terjadi resesi seks sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara seperti Korsel, Jepang, dan China.

Biaya hidup di Singapura sendiri diketahui sangat tinggi jika dibanding negara lain. Namun Singapura juga memberi layanan yang berkualitas untuk warganya baik itu dalam hal infrastruktur jalan, perumahan, listrik, hingga layanan kesehatan.

Tiap orang tua Singapura selalu berpikir ulang jika hendak memiliki bayi mengingat biaya membesarkan anak disana tidak sedikit. Dengan adanya bantuan pemerintah Singapura berupa tunjangan bayi baru lahir ini diharap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan anak di masa depan.

Baca Juga : Kasus Gagal Ginjal di Singapura Melonjak, Antrean Cuci Darah Memanjang