Pembangunan MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja Dimulai Agustus 2024

PT MRT Jakarta memulai proyek MRT Cikarang-Balaraja, menghubungkan tiga provinsi dengan total panjang 84 km.

Pembangunan MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja Dimulai Agustus 2024
Pembangunan MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja Dimulai Agustus 2024. Gambar : Tirto/Dok. Andrey Gromico

BaperaNews - PT MRT Jakarta Perseroda memulai peletakan batu pertama untuk pembangunan MRT Fase 3 (MRT Cikarang-Balaraja) mulai Agustus 2024. Pembangunan MRT Fase 3 sepanjang 84 km dilakukan bertahap. Tahap 1, Tomang-Medang Satria sepanjang 24,5 km mulai Agustus 2024 dilanjutkan Tahap 2, Kembangan-Tomang sepanjang 9 km.

“Untuk tahap pertama, kita akan lakukan groundbreaking dari Medan Satria sampai Tomang 24 km diperkirakan terjadi di bulan Agustus 2024,” kata Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat, Selasa (12/9) di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta.

Adapun MRT Cikarang-Balaraja (East West Line) ini akan melewati 3 provinsi, yakni dari Balaraja Banten, masuk ke DKI Jakarta, dan berakhir di Cikarang Jawa Barat. Dana yang dibutuhkan untuk proyek ini berkisar Rp160 triliun dengan model pembiayaan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Rp160 triliun itu total pembiayaan pembangunan MRT Fase 3nya, MRT Cikarang-Balaraja itu. Kita step by step, persetujuan pembiayaan tidak total, jadi Medan Satria sampai Tomang dulu,” imbuhnya.

Baca Juga : Mulai 1 Juli, Bayar MRT Jakarta Tak Bisa Pakai 3 E Wallet Ini

Tuhiyat mengungkap, pembiayaan dari JICA tidak semuanya langsung keluar. Untuk pembangunan MRT Fase 3 tahap 1 menelan dana sekitar Rp40 triliun. MRT Fase 3 akan memiliki total 48 stasiun MRT di jalur yang berada di Banten, Jakarta, serta Jawa Barat dengan total 48 kawasan transit oriented development.

Pemerintah serius membangun infrastruktur transportasi canggih untuk masyarakat dengan pembangunan MRT Fase 3 ini yang ditandai dengan penyerahan Basic Engineering Design (BED) MRT Jakarta East West Line Fase 1 Tahap 1 oleh Kementerian Perhubungan kepada Pemprov Jakarta Pusat pada Senin (7/8) lalu.

Dokumen BED diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya kepada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi.

Stasiun MRT juga terhubung dan bekerja sama dengan transportasi lain seperti TransJakarta. Pembangunan infrastruktur MRT Fase II dari Bundaran HI hingga Jakarta Kota telah mencapai 65%, terowongan juga sudah tersambung dari Harmoni ke arah kota.

MRT yang telah beroperasi saat ini telah mengangkut 3 juta penumpang dengan rata-rata jumlah penumpang sebanyak 97.603 per hari.

“Ini untuk tingkatkan ridership kita dan mendorong masyarakat memakai transportasi publik juga dalam rangka mengurangi polusi. Ketepatan waktu kita juga mencapai 99,99%,” pungkas Tuhiyat.

Baca Juga : PT MRT Jakarta Buka Seleksi Untuk UMKM Lokal yang Ingin Jualan di Stasiun