Keluarga Mahasiswa Terjerat Kabel Fiber, Tolak Uang damai dan Hendak Melapor ke Polisi

Keluarga mahasiswa terjerat kabel fiber menolak sebuah tawaran uang damai dan hendak melapor ke pihak Kepolisian. Simak selengkapnya!

Keluarga Mahasiswa Terjerat Kabel Fiber, Tolak Uang damai dan Hendak Melapor ke Polisi
Keluarga Mahasiswa Terjerat Kabel Fiber, Tolak Uang damai dan Hendak Melapor ke Polisi. Gambar : Kompas.id/Erika Kurnia

BaperaNews - Keluarga Sultan Rif’at Alfatih, korban jeratan kabel fiber optik di tengah jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, akan membuat laporan ke Polda Metro Jaya, laporan ini ditujukan kepada perusahaan penyedia kabel yang membuat Sultan mengalami cacat di saluran pernafasan.

Fatih, sang ayah dari mahasiswa terjerat kabel itu, akan membuat laporan itu ke markas polisi wilayah Jakarta dan sekitarnya itu sesegera mungkin.

Dalam keterangan sebelumnya, Fatih berkata bahwa pihaknya akan melaporkan perusahaan PT Bali Tower, perusahaan yang diduga sebagai pemilik fiber optik yang mencelakai Sultan.

Keluarga Sultan Tolak Uang Damai Rp 2 Miliar

Orang tua Sultan mengungkapkan bahwa dirinya sempat ditawari uang damai sebesar Rp 2 Miliar dari perusahaan tersebut.

“Iya benar ditawari Rp 2 Miliar, tapi saya tolak karena sangat tidak etis,” kata Fatih.

Fatih menjelaskan bahwa tawaran tersebut datang ketika kecelakaan leher mahasiswa terjerat kabel itu yang menimpa anaknya viral di seluruh media sosial.

Pihak keluarga korban terjerat kabel itu pun akan melaporkan perusahaan PT Bali Tower ke pihak Kepolisian jika tidak ada itikad baik.

Baca Juga : Driver Ojol Tewas Terjerat Kabel Menjuntai di Jakbar

“Tenggat waktu nya sampai kamis, apabila tidak kooperatif saya akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” tutur Fatih.

Apabila tidak ada komunikasi dan pertanggungjawaban atas apa yang menimpa anak saya, Fatih mengaku bahwa dirinya akan membuat laporan soal dugaan kelalaian perusahaan pada pekan lalu.

Pemerintah DKI Jakarta Akan Benahi Masalah Ini

Tahun Ini, Pemerintah DKI Jakarta akan berkomitmen dalam membenahi masalah ini, antara lain dengan memberikan tenggat waktu kepada operator kabel jaringan yang semrawut agar dibenahi.

Selain agar melancarkan mobilitas pengguna jalan dan pejalan kaki, penataan ini dilakukan untuk estetika kota, terutama menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asean di Jakarta pada September mendatang.

Baca Juga : Inara Rusli Kecelakaan Gegara Nyetir Sambil Zoom Meeting