Kabar Bahagia! Tim Dokter RSHS Berhasil Pisahkan Tubuh Bayi Kembar Siam

Tim Dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung berhasil memisahkan tubuh bayi kembar siam dengan cara operasi, operasi dilakukan selama 3 jam lebih.

Kabar Bahagia! Tim Dokter RSHS Berhasil Pisahkan Tubuh Bayi Kembar Siam
Bayi kembar siam sukses di pisah dokter dalam 3 jam lamanya. Gambar : unsplash/Olga Guryanova

BaperaNews - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sukses memisahkan bayi kembar siam pada operasi yang dilaksanakan hari Rabu 25 Mei 2022, operasi pemisahan bayi kembar yang bernama Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina itu ditangani oleh sedikitnya 30 dokter spesialis.

“Alhamdulillah berhasil dipisahkan” ujar Ketua Tim Dokter, Dikki Srajat kepada awak media hari Rabu. Operasi bayi kembar yang berusia 11 bulan ini memakan waktu 3 jam 17 menit, mulai 10.14 – 13.11 WIB. Dikki menjelaskan, setelah operasi selesai dilakukan dan dilakukan pemeriksaan, kondisi bayi kembar yang sebelumnya dempet di dada dan perut ini dalam kondisi yang baik dan stabil.

“Operasi dilaksanakan pukul 10.14 – 13.31 WIB, selama 3 jam 17 menit dan berhasil, pasien kini dalam kondisi stabil dan sekarang dilakukan operasi penyelesaian penutupan pasca operasi” jelasnya. Bayi kembar siam tersebut berasal dari Sukabumi Jabar, operasi dilakukan tim khusus di RSHS Bandung.

Dikki melanjutkan, kondisi kembar siam yang dialami bayi Zaina dan Xahira ini ialah Conjoined twin thoracoompolaphagus, yakni menempel di dada dan perut. “Agak sulit memisahkan livernya, serta selaput jantung yang menempel, namun Alhamdulillah bisa dilakukan, pada penutupan kulit cukup ditutup, dinding dada juga butuh sedikit penambal karena terbuka, tapi Alhamdulillah bisa dilapisi dan tertutup dengan baik” tuturnya.

Baca Juga : Kaget Di Dalam Cokelat Anak Ada Virus, BPOM Tarik Cokelat Kinder!

Masing-masing organ bayi kembar tersebut juga dinyatakan normal, salah satunya liver dempet, meski sebelumnya nempel, masing-masing punya saluran empedu dan sistem aliran darah sendiri, ada juga pembuluh darah yang menyambung namun bisa dipisahkan.

Diharapkan tidak ada lagi operasi lanjutan, tapi tim dokter akan tetap mengobservasi perkembangannya. “Karena kita kan pakai alat penambal yang dipasang di dalam tubuh bayi yang mungkin asing untuk tubuhnya, nah, ke depannya akan diobservasi bagaimana respon di tubuhnya, semoga baik” pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Tim Dokter, Fiva Aprilia memaparkan operasinya lancar, namun sempat ada kendala di detak jantung salah satu bayi, dan sudah teratasi dengan baik setelah operasi selesai dilakukan. “Pasca operasi bayi kembar tersebut akan diobservasi 7-10 hari, semoga lebih cepat dan penyembuhan lukanya lebih baik” ucapnya.

Bayi Zaina dan Zahira ialah anak ketiga dari pasutri Evi Susanti dan Abdul Muslih, lahir pada 28 Juni 2021 di RSHS, kondisi kembar siam sudah diketahui sejak Evi hamil 4 bulan untuk kemudian ditangani RSHS, melahirkan, perawatan, hingga dilakukan operasi pemisahan.