Kenapa Januari Terasa Lama? Begini Penjelasannya!

Misteri mengapa Januari terasa lebih lama dibandingkan bulan lain diungkap oleh para ahli. Pelajari selengkapnya di sini!

Kenapa Januari Terasa Lama? Begini Penjelasannya!
Kenapa Januari Terasa Lama? Begini Penjelasannya!. Gambar : Ilustrasi Kreator Bapera News Via Canva

BaperaNews - Media sosial belakangan ini diramaikan oleh keluhan warganet yang merasa waktu di bulan Januari berjalan sangat lambat. Unggahan-unggahan tersebut mencerminkan persepsi bahwa bulan Januari terasa lebih lama dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Apa sebenarnya alasan di balik persepsi ini, dan apa yang dikatakan oleh para ilmuwan?

Seorang peneliti dari Universitas Cambridge, William Skylark, menyatakan bahwa persepsi waktu adalah konsep yang sulit untuk dijabarkan.

"Kita semua mengalami waktu secara berbeda, dan ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhinya," ungkapnya seperti dilansir dari Newstatesman (31/1/2018).

Skylark menjelaskan bahwa efek gairah pada kecepatan sistem jam internal dapat memengaruhi persepsi waktu. Dalam penelitiannya, peserta yang mengalami rasa takut setelah menonton film seram melaporkan bahwa waktu terasa berjalan sangat lambat.

Sistem jam internal ini diyakini terletak di bagian otak yang dikenal sebagai striatum. Namun, para peneliti juga mencari tahu apakah area lain, terutama hipokampus, memiliki sistem jam paralel. Selain itu, Januari memiliki keistimewaan sebagai bulan yang paling padat dalam setahun.

Meskipun Desember juga memiliki 31 hari, bulan ini selalu penuh dengan peristiwa yang dinanti-nantikan dan "dipulihkan".

Baca Juga: Daftar Cuti Bersama, Hari Libur, Hingga Tanggal Merah Januari 2024

Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di UCL yang mempelajari persepsi waktu, berpendapat bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal dapat menyebabkan banyak kebosanan dibandingkan dengan menikmati kesenangan selama liburan.

"Hal ini pada gilirannya menyebabkan kebosanan dan menimbulkan kesan bahwa waktu berjalan lambat di bulan Januari," ungkapnya.

Dopamin, hormon yang dilepaskan oleh otak sebagai respons terhadap kesenangan dan kepuasan, juga memiliki peran dalam persepsi waktu. Dopamin sering dilepaskan sepanjang November dan Desember karena peristiwa-peristiwa seputar liburan akhir tahun.

Saat sibuk selama bulan liburan, tingkat dopamin meningkat karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Namun, dengan kembali ke rutinitas kerja di bulan Januari, tingkat dopamin cenderung menurun, membuat waktu terasa berjalan lebih lambat.

Penelitian pada tahun 2010 yang melibatkan 37 mahasiswa menunjukkan bahwa persepsi waktu dapat dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengalami suatu kegiatan. Para peserta diberi tugas membaca teks dengan menekankan kata-kata dengan kombinasi huruf ganda di dalamnya.

Hasilnya, kelompok yang diinformasikan bahwa tugas mereka hanya memakan waktu 10 menit merasa waktu berlalu lebih cepat dan mereka lebih menikmati tugas tersebut.

@baperanews.com Media sosial belakangan ini diramaikan oleh keluhan warganet yang merasa waktu di bulan Januari berjalan sangat lambat. Unggahan-unggahan tersebut mencerminkan persepsi bahwa bulan Januari terasa lebih lama dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Apa sebenarnya alasan di balik persepsi ini, dan apa yang dikatakan oleh para ilmuwan? Seorang peneliti dari Universitas Cambridge, William Skylark, menyatakan bahwa persepsi waktu adalah konsep yang sulit untuk dijabarkan. "Kita semua mengalami waktu secara berbeda, dan ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhinya," ungkapnya seperti dilansir dari Newstatesman (31/1/2018). Skylark menjelaskan bahwa efek gairah pada kecepatan sistem jam internal dapat memengaruhi persepsi waktu. Dalam penelitiannya, peserta yang mengalami rasa takut setelah menonton film seram melaporkan bahwa waktu terasa berjalan sangat lambat. Sistem jam internal ini diyakini terletak di bagian otak yang dikenal sebagai striatum. Namun, para peneliti juga mencari tahu apakah area lain, terutama hipokampus, memiliki sistem jam paralel. Selain itu, Januari memiliki keistimewaan sebagai bulan yang paling padat dalam setahun. Meskipun Desember juga memiliki 31 hari, bulan ini selalu penuh dengan peristiwa yang dinanti-nantikan dan "dipulihkan" #januari#viral#baperanews ♬ Aesthetic - Lux-Inspira

Baca Juga: Unik! Kalender Tahun 2024 Sama Persis dengan Kalender Tahun 1996