Ayah Pembunuh Anak di Gresik Minta Hukuman Mati: Pengen Ketemu di Surga

Kisah mengerikan seorang ayah di Gresik yang membunuh putrinya sendiri dengan keyakinan bahwa anaknya akan bahagia di surga.

Ayah Pembunuh Anak di Gresik Minta Hukuman Mati: Pengen Ketemu di Surga
Ayah Pembunuh Anak di Gresik Minta Hukuman Mati: Pengen Ketemu di Surga. Gambar: Dok.Memorandum

BaperaNews - Kasus pembunuhan anak oleh orang tua menjadi salah satu kasus yang mencengangkan, kasus ini terjadi pada seorang ayah yang membunuh putrinya sendiri di Gresik, Jawa Timur. Namun, permintaan pelaku, Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Affan, yang meminta hukuman mati, dengan harapan bisa bertemu dengan putrinya di surga.

Affan memberikan sebuah dalil yang tak lazim dalam persidangan ini. Ia menyatakan bahwa tindakan pembunuhan putrinya dilakukan dengan keyakinan bahwa putrinya akan masuk surga setelah kematian. Menurutnya, anak-anak yang meninggal akan masuk surga, dan dengan penuh keyakinan, ia ingin anaknya hidup bahagia di surga.

Sebelum melakukan perbuatan mengerikan itu, Affan bahkan mencari referensi di internet tentang cara membunuh dengan cepat. Dia juga mencari inspirasi dalam kisah perjalanan Nabi Khidir. Menurutnya, tindakannya terinspirasi oleh cerita Nabi Khidir yang membunuh anak-anak untuk memastikan mereka masuk surga.

Baca Juga: Keji, Ini Deretan Kasus Pembunuhan yang Dilakukan oleh Pacar Sendiri

Affan mengungkapkan bahwa selama ditahan di penjara, ia sering bermimpi bertemu dengan anaknya yang kini sudah bahagia di alam lain. Mimpi-mimpi ini membuatnya yakin bahwa putrinya telah menemukan kedamaian dan kebahagiaan setelah kematian.

Dalam persidangan, Affan meminta agar hakim memberinya hukuman mati. Ia ingin dihukum mati untuk bisa bertemu dengan putri kesayangannya di surga. Permintaannya ini membuat semua pihak di ruang sidang terkejut, termasuk hakim yang sempat mempertanyakan kejiwaan Affan.

Meski permintaan Affan dianggap tidak lazim, keterangannya akan menjadi pertimbangan bagi majelis hakim dalam menjatuhkan vonis. Kasus ini akan melanjutkan tahapan sidang lebih lanjut.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan mental dan pentingnya mendukung individu yang mungkin mengalami tekanan emosional atau mental yang serius. Selain itu, kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi dalam keluarga dan pentingnya mencari solusi yang sehat dalam menghadapi masalah. 

Baca Juga: Deretan Kasus Pembunuhan Berantai di Indonesia Paling Kejam