FIFA Respon Tragedi Kanjuruhan, FIFA: Sepakbola Dunia Berduka

Presiden FIFA, Gianni Infantino respon Tragedi Kanjuruhan di Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya. Ia ungkapkan rasa bela sungkawa kepada seluruh korban

FIFA Respon Tragedi Kanjuruhan, FIFA: Sepakbola Dunia Berduka
Presiden FIFA Gianni Infantino. Gambar: AFP PHOTO / FIFA / HAROLD CUNNINGHAM

BaperaNews - Usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pada laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, FIFA buka suara terkait kejadian memilukan tersebut pada Minggu (2/10).

Presiden FIFA Gianni Infantino mengakui bila kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi hari yang kelam bagi dunia sepak bola.

“Tragedi tersebut merupakan hari yang kelam untuk dunia sepak bola” Ungkap Gianni Infantino lewat video singkat.

Ia juga menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang mendalam atas insiden tragis ini kepada keluarga maupun orang terdekat korban.

“Saya menyampaikan rasa belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman dari korban yang kehilangan nyawa usai insiden tragis ini” Ungkap Gianni berbela sungkawa.

Perlu diketahui bila Tragedi Kanjuruhan ini merupakan insiden ke-2 terbesar dalam sepakbola dunia setelah kejadian Peru pada 24 Mei 1964 dengan total korban 326 orang. Sehingga wajar bila dunia lewat media internasional menyoroti kasus ini.

Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan Tak Pengaruhi Jadwal Main Timnas U-16 Vs Guam

Dengan kejadian ini, Presiden FIFA bersama seluruh komunitas sepakbola dunia mendoakan seluruh korban, baik yang tewas dan juga yang terluka.

“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Indonesia, konfederasi sepak bola Asia, dan seluruh komunitas sepak bola di masa sulit ini” Tutupnya.

Meski menewaskan banyak orang, FIFA belum memberikan sanksi kepada federasi sepakbola Indonesia, Kita berharap tak ada sanksi berat untuk PSSI dan Sepakbola di tanah air.

Kronologi Tragedi Kanjuruhan di Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya

Kronologi tragedi Kanjuruhan, dimulai ketika berakhirnya pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Suporter Arema FC (Aremania) tidak terima dengan kekalahan Arema FC. 

Hingga pada akhirnya, Suporter Arema FC masuk kelapangan mengejar para pemain Arema, dan Official Team untuk mengungkapkan rasa kekecewaannya, hingga akhirnya terjadi kerumunan parah, hingga polisi mengeluarkan tembakan gas air mata agar massa bubar. 

Namun, tembakan tersebut membuat masa ketakutan, sesak nafas, hingga kehilangan nyawa karena terinjak dan kehabisan oksigen.

Baca Juga : Pernyataan Resmi PSSI Soal Tragedi Kanjuruhan