Viral Pengabenan Diiringi Penari Joged Waria, Ini Kisahnya!

Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video menampilkan sejumlah wanita berjoged bumbung di prosesi pengabenan yang ternyata para waria!

Viral Pengabenan Diiringi Penari Joged Waria, Ini Kisahnya!
Viral Pengabenan Diiringi Penari Joged Ternyata Waria, Ini Kisahnya. Gambar: detik.com

BaperaNews - Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video menampilkan sejumlah wanita berjoged bumbung di prosesi pengabenan, ternyata para wanita tersebut ialah para waria. Proses kremasi tersebut dilakukan pada salah seorang anggota komunitas Waria dan gay dan Singaraja bernama Putu Arya Santika atau dikenal dengan Tika Inces Widuri, dilakukan pada hari Senin 18 April 2022. Tika sendiri warga desa Banjarasem, Seririt Buleleng, Bali.

Ketua Wargas (Waria dan Gay), Siska Panggabean yang akrab dipanggil Mami Siska, menyebut tarian joged bumbung yang dilakasanakan di proses pengabenan tersebut ialah permintaan terakhir dari almarhum Tika, dan diketahui setelah keluarga Tika melakukan upacara minta petunjuk para leluhur (upacara Metuunan).

Ketika acara metuuna, almarhum Tika disebut meminta rekan-rekannya di Wargas hadir di upacara Pitra Yadnya sekaligus menghaturkan tarian. “Kami maklum dengan permintaan Tika tersebut, karena memang dia dulunya ikut di Sekaa joged Celedu Nginyah yang dibuat Komunitas Wargas, dia juga sering melakukan pentas dan sampai di beberapa kabupaten di Bali” ujar Siksa hari Rabu 20 April 2022.

Baca Juga: Menkes Pastikan Vaksin Kanker Serviks Jadi Vaksin Wajib dan Gratis

Namun Siska sebelumnya sempat merasa khawatir akan pendapat atau tanggapan masyarakat mengingat acara yang dilakukan ialah acara pemakaman atau acara duka. “Kami awalnya khawatir akan dikecam oleh warga, takutnya ini kami para waria melakukan ulah, akhirnya kami komunikasi dulu dengan pemuka adat setempat dan tokoh desa dan akhirnya diberi izin oleh mereka” jelasnya.

Ada 10 orang penari yang ikut terlibat mengantarkan kepergian Tika, sesolahan joged dilakukan di rumah duka sampai di Kuburan (Setra) Desa Banjarasem untuk kemudian dilakukan kremasi pada jenazah Tika, ketika jenazah dibakar, para penari juga melakukan sesolahan joged mengelilingi proses pembakaran.

“Saya tidak menyangka videonya akan viral, kami hanya jalankan permintaan terakhir dari rekan kami agar ia tenang di alam sana, kami juga minta maaf jika ada masyarakat yang kurang berkenan dengan aksi yang kami lakukan” pungkasnya.

Video pengabenan dengan iringan penari joged yang viral ini justru mendapatkan banyak pujian, banyak yang memberi apresiasi dimana Wargas kompak memenuhi permintaan terakhir rekan mereka dan sebagai bentuk melestarikan budaya Indonesia.

Baca Juga : Menko PMK Tekankan Prokes Saat Mudik Biar Tak Bawa Oleh – Oleh Covid