TV Analog Dimatikan Demi Jaringan 5G? Ini Kata Kominfo

Sejumlah pihak Kominfo memberikan penjelasan soal viral cuitan yang berisi tentang TV analog dipaksa untuk dimatikan hanya demi jaringan 5G. Berikut penjelasannya!

TV Analog Dimatikan Demi Jaringan 5G? Ini Kata Kominfo
Kominfo buka suara soal viral cuitan TV Analog dimatikan demi jaringan 5G. Gambar : Pixabay.com/Dok. Mohamed_hassan

BaperaNews - Ramai kicauan penggunaan frekuensi bekas TV analog yang telah dimatikan dengan program Analog Switch Off (ASO) dipakai kembali untuk jaringan 5G. Bagaimana tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)?

Usai ASO resmi dilaksanakan, sejumlah kaum menyebut ada kepentingan di baliknya, yakni demi jaringan 5G. Salah satu cuitan berasal dari akun @DokterTifa yang membuat kicauan beberapa kali seolah ilmiah di berbagai bidang.

“Mengapa TV Analog dipaksa untuk mati? Jawabanya ialah 5G” tulisnya. Postingan tersebut mendapat beragam komentar dari warganet, beberapa menyebut klaimnya aneh.

“Tambah kagum sama dokter, sekarang jadi ahli penyiaran” tulis warganet, “Lanjut aja jadi ahli keuangan” ujar warganet.

Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong menjelaskan, peralihan dari TV analog ke TV digital menghasilkan penghematan frekuensi (Digital Dividen) yang bisa memberi manfaat besar untuk Negara dengan pemanfaatan spektrum frekuensi radio.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Cabut Izin Stasiun TV Yang Tak Mau Pindah Ke TV Digital

ASO menghasilkan spektrum frekuensi 700 MHz yang efisien. “Yang bisa dipakai untuk mewujudkan internet lebih merata, efek berganda di bidang ekonomi digital dan memberi tambahan pemasukan untuk APBN di sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), juga bisa meningkatkan pendapatan kotor yang signifikan” terangnya.

Diketahui siaran TV analog memakai siaran frekuensi rasio 700 MHz, di jalur inilah ada layanan lalu lintas internet 5G, sebab itu, memang benar adanya jika suntik mati TV analog bertujuan untuk pengembangan dan pemerataan jaringan 5G.

“Sisa frekuensi dari TV analog yang saat ini ada digunakan untuk perluasan akses internet. Di samping itu juga untuk pengembangan 5G” sambung Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken pada Selasa (30/8).

Hal senada juga disampaikan Menkominfo Johnny G. Plate, ia menyebut ASO membuat pemanfaatan frekuensi jadi lebih efisien, ada 112 MHz pita lebar yang bisa dipakai untuk kepentingan lain. Dari hitungannya, frekuensi 348 MHz selama ini penuh dengan siaran TV analog, sehingga ketika TV analog dimigrasikan ke TV digital, ruang yang dibutuhkan hanya 176 MHz.

Dengan kata lain, tersisa ruang besar di frekuensi 700 MHz terlebih jika migrasi TV digital dilakukan sepenuhnya. Jaringan 5G ini punya manfaat besar.

“Jaringan 5G membuat layanan telekomunikasi Indonesia makin meningkat. Akses 5G bisa dimanfaatkan dengan digitalisasi terkait penanganan bencana alam, kesehatan, pendidikan, hingga mendukung ekonomi digital” jelas Menko Polhukam Mahfud MD pada Kamis (3/11).

Baca Juga : Kominfo Ungkap Alasan Penting Mengapa Siaran TV Analog Harus Beralih Ke TV Digital!