Thailand Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi APD

Thailand ubah sampah botol plastik jadi bahan dasar APD, Menyelamatkan nyawa sekaligus lingkungan !

Thailand Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi APD
Gambar : REUTERS/Soe Zeya Tun

BaperaNews - Di situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda, Thailand berhasil mengubah limbah botol plastik menjadi alat pelindung diri (APD). Saat situasi pandemi seperti ini, tentu jumlah alat pelindung diri semakin terbatas.

Botol plastik dikumpulkan sebanyak mungkin, kemudian diparut dan diubah menjadi benang yang kemudian menjadi kain yang digunakan untuk alat pelindung diri (APD). Penggunaan APD sendiri banyak digunakan untuk rumah sakit ataupun kuil buddha, tempat dimana banyak biarawan mengkremasi korban yang terkena virus corona.

Upaya mengubah limbah botol plastik menjadi alat pelindung diri (APD) dilakukan usai jumlah orang yang terinfeksi virus corona sebanyak 1,1juta penduduk dan angka kematian sebanyak 12.000 sejak April Tahun ini yang melanda negara Thailand. 

Phra Maha Pranom Dhammalangkaro selaku abbott dari kuil Chakdaeng di provinsi Samut Prakan dekat Bangkok, mengatakan bahwa terdapat saat-saat dimana sangat sulit sekali untuk mendapatkan pakaian APD, bahkan terkadang ketika punya uang pun tidak bisa membelinya.

Phra melanjutkan bahwa pihaknya kini telah mendaur ulang dan menjadikan sampah menjadi komoditi yang sangat berharga.

Sejumlah relawan kuil telah menjahit pakaian APD yang berwarna oranye yang digunakan untuk para biksu, pengurus, dan pemulung, serta APD tersebut telah dikirim ke berbagai kuil yang membutuhkan di seluruh negeri.

Walaupun APD ini bukan APD medis, namun setidaknya dapat memberikan perlindungan bagi mereka yang berpotensi terpapar Covid-19, dan satu APD dibuat dengan menggunakan 18 botol plastik.

Diketahui, kain untuk APD  sedang disumbangkan oleh pabrik tekstil di provinsi Rayong, yang biasanya membuat kain yang digunakan oleh beberapa merek global utama.

Pada saat proses pembuatan APD, benang terbuat dari botol daur ulang yang kemudian berputar menjadi gulungan dalam bentuk besar, setelah itu menjadi kain yang diperlukan untuk menjadi tahan air.

Arnuphap Chompuming yang merupakan kepala penjualan dan pemasaran di perusahaan tekstil Thai Taffeta,serta  yang mengoperasikan pabrik di sebelah timur Bangkok, berkata bahwa APD tersebut dapat mencegah debu partikel merembes dan virus.

Sejak pertengahan tahun lalu, sudah terdapat 18 juta botol plastik yang digunakan untuk membuat kain yang digunakan untuk membuat APD yang telah dikirim ke berbagai rumah sakit di seluruh negeri Thailand.

Kepala biara kuil Chakdaeng mengatakan proyek upcycling membantu memastikan lebih banyak orang yang terpapar virus corona dilindungi, tidak hanya profesional medis.

Terakhir, ia mengatakan bahwa dengan adanya APD ini mereka dapat menyelamatkan nyawa banyak orang dan juga lingkungan.