Tak Hanya Bumi, Saturnus Ternyata Punya Bulan Tersendiri Lho! Namanya Titan

Tidak hanya Bumi, ternyata planet cincin atau yang dikenal dengan nama Saturnus diketahui memiliki bulan dengan jumlah yang cukup fantastis yakni 82 buah! Simak berita lengkpanya!

Tak Hanya Bumi, Saturnus Ternyata Punya Bulan Tersendiri Lho! Namanya Titan
Ilustrasi Bulan Di Planet Saturnus. Gambar: Nasa.gov

BaperaNews - Tidak hanya Bumi, planet lainnya dalam tata surya juga memiliki bulan. Sebuah fakta menarik yang dilansir dari National Geogrhapic Indonesia, planet cincin alias Saturnus diketahui memiliki 82 bulan. Dari puluhan bulan di sana, hanya 53 bulan Saturnus yang sudah memiliki nama, sedangkan 29 lainnya masih menunggu.

Titan adalah bulan terbesar Saturnus, sebuah dunia es dengan lapisan atmosfer berkabut keemasan. Sebagai satelit alami terbesar kedua di Tata Surya, hanya kalah oleh Ganymede, bulan Jupiter, ukuran Titan lebih besar daripada Bulan, satelit alami Bumi, bahkan lebih besar daripada Merkurius, meskipun massanya lebih kecil.

Adapun bulan Titan ditemukan pada tahun 1655 oleh ilmuwan Belanda, Christian Huygens. Dari teleskop berbasis Bumi, Titan muncul sebagai bola berwarna merah kecoklatan yang hampir tidak berbentuk dengan permukaan yang tertutup secara permanen oleh kabut tebal. Titan berukuran lebih besar dari planet Merkurius dan lebih masif dari Pluto sehingga secara signifikan, ia lebih menyerupai planet daripada bulan biasa

Baca Juga : Ragam Ide Dan Teknologi Agar Jakarta Tak Tenggelam

Satelit alami raksasa ini adalah satu-satunya di Tata Surya dengan lapisan atmosfer padat, dan satu-satunya anggota Tata Surya selain Bumi yang memiliki air dalam bentuk cair di permukaan, termasuk sungai, danau, dan lautan. Seperti Bumi, komposisi lapisan atmosfer Titan didominasi oleh unsur nitrogen, sejumlah kecil metana dan senyawa kaya karbon lainnya. 

Titan mengorbit Saturnus pada jarak rata-rata 1.221.850 km dengan memakan waktu 15,94 hari Bumi untuk satu revolusi.  Diameter Titan adalah 5.150 km, hanya sekitar 120 km lebih kecil dari bulan Jupiter, Ganymede, yang merupakan bulan terbesar di tata surya. Namun, jika atmosfernya ratusan kilometer, ukuran Titan jauh melebihi Ganymede. 

Permukaan Titan yang ditutupi kabut berwarna jingga menjadikannya misteri bagi para ilmuwan di Bumi hingga tahun 2005. Dengan ketinggian 600 kilometer, atmosfer Titan jauh lebih tinggi daripada yang dimiliki Bumi.

Kepadatan rata-rata Titan relatif rendah, yaitu 1,88 gram per cm kubik. Ini menyiratkan bahwa bagian dalam Titan adalah campuran bahan berbatu, es, dan mungkin termasuk amonia.  Dalam sifat massalnya, Titan menyerupai bulan es besar lainnya di tata surya luar, seperti Ganymede dan Callisto milik Jupiter dan bulan terbesar Neptunus, Triton.

Untuk menyelesaikan satu kali orbit penuh mengelilingi Saturnus, Titan membutuhkan waktu 15 hari dan 22 jam. Sama seperti orbit Bulan mengelilingi Bumi, Titan juga mengalami tidally locked atau pengucian pasang surut, yang berarti satu sisi Titan secara permanen selalu menghadap Saturnus, sedangkan sisi yang lain membelakangi.

Para ilmuwan berpendapat kondisi di Titan sekarang mirip dengan yang ada di Bumi, saat planet ini masih muda. Hal utama yang membedakan adalah suhu, karena Bumi jauh lebih dekat dengan Matahari daripada Saturnus dan bulan-bulannya. Bahkan menurut Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Titan adalah satu-satunya dunia paling mirip Bumi yang pernah mereka temukan sejauh ini.

Baca Juga: Numpang Roket Elon Musk, Kominfo Bakal Kirim 7 Satelit Internet