Respon Negatif Warga Korut Saat Pidato Adik Kim Jong Un

Kim Yo Jong, AdikKim Jong Un kembali muncul ke publik, Ia menyampaikan pidato tentang berakhirnya krisis Covid-19 namun respon negatif datang dari warga Korut

Respon Negatif Warga Korut Saat Pidato Adik Kim Jong Un
Respon negatif warga Korea Utara waktu pidato dari adik Kim Jong Un. Gambar : reuters.com/Jorge Silva

BaperaNews - Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong kembali muncul ke publik. Ia menyampaikan pidato tentang berakhirnya krisis Covid-19 di Negara tersebut. Namun tidak sedikit warga Korut yang memberi respon negatif atas kehadirannya. Menurut warga, wanita kelahiran 26 September 1987 itu terlalu kekanakan.

“Mereka mengatakan bahwa Kim Yo Jong tampaknya memiliki martabat yang rendah karena tidak mengalihkan pandangannya dari pidato tertulis dan membacanya dengan suara gemetar seperti seorang siswa” ujar seorang sumber kepada Radio Free Asia (16/8).

Sumber dari Pyongan Utara juga menyebut warga kecewa usai menonton pidato tersebut karena Yo Jong sama sekali tidak menyebutkan upaya apapun yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan warga Korea Utara.

“Pidatonya penuh dengan kata-kata yang hanya memperburuk situasi di Semenanjung Korea, warga mengeluh jika mereka telah menyatakan kemenangan dalam perang melawan virus Covid-19, mereka sekarang harus mendiskusikan cara untuk menyelesaikan situasi kehidupan yang memburuk” ujar sumber kedua.

“Mereka hanya peduli dengan menghasut permusuhan untuk membasmi otoritas Korea Selatan” tambahnya.

Baca Juga : Duh! China Dan Korsel Dibuat Marah Oleh Jepang, Ini Penyebabnya

Sumber lain juga menyatakan sekelompok penonton di Pyongyang Selatan bahkan tidak terkesan oleh pidato Kim Yo Jong dimana Yo Jong lebih fokus membahas masalah dengan Korsel.

“Yang penting fakta bahwa boneka Korea Selatan masih menyodorkan selebaran dan benda kotor ke wilayah kita” ucapnya.

Yang dimaksud ialah adanya praktik organisasi aktivis Korsel yang menerbangkan selebaran anti rezim dengan balon udara ke wilayah Korut.

Korsel sebelumnya mengesahkan UU anti selebaran kontroversial pada Desember 2020 yang juga mengatur hukuman kepada pelanggarnya dengan denda berat dan penjara.

Meski begitu, satu kelompok merilis jutaan selebaran baru pada April 2022 lalu. Kim Yo Jong menyebut virus Covid-19 berasal dari selebaran tersebut yang terkontaminasi Covid-19 dari Korea Selatan hingga menyebabkan wabah baru di Korea Utara.

“Kami telah mempertimbangkan berbagai rencana tindakan balasan tapi tindakan balasan kami harus jadi tindakan yang mematikan” tuturnya.

Korsel sendiri telah mencabut pembatasan terkait pandemi Covid-19, restoran dan pemandian nasional menyatakan kemenangan atas virus tersebut. Kondisi darurat maksimum telah diakhir pada Mei 2022 lalu dan segala aktivitas harian dilakukan secara biasa dengan tetap memperhatikan prokes.

Baca Juga : Delegasi AS Tiba di Taiwan, Keadaan Taiwan-China Makin Memanas