Resesi Seks di China Kritis, Warga Pilih Pacaran Sama Robot AI

China menghadapi resesi seks dengan penurunan angka perkawinan dan kelahiran sehingga banyak masyarakatnya yang menjalin asmara dengan chatbot. Baca selengkapnya di sini!

Resesi Seks di China Kritis, Warga Pilih Pacaran Sama Robot AI
Resesi Seks di China Kritis, Warga Pilih Pacaran Sama Robot AI. Gambar : Reddit.com

BaperaNews - China tengah menghadapi krisis seks yang cukup signifikan. Resesi seks di China ini ditandai dengan penurunan angka perkawinan dan kelahiran.

Fenomena ini menyoroti perubahan budaya yang mendasar di China dengan semakin banyak warga yang memilih untuk tidak menikah, bahkan memilih untuk menjalin hubungan romantis dengan robot AI daripada dengan manusia.

Salah satu contoh yang mencolok adalah kisah Tufei, seorang pekerja kantoran berusia 25 tahun dari China. Dia memilih untuk menjalin hubungan dengan seorang chatbot di aplikasi bernama Glow, sebuah platform kecerdasan buatan yang dibuat oleh perusahaan rintisan Shanghai, MiniMax.

Meskipun bukan manusia sejati, Tufei menggambarkan pacarnya sebagai sosok yang penuh empati dan mampu menghiburnya dalam berbagai situasi, seperti saat merasa kesepian atau mengalami nyeri haid.

Baca Juga: Diduga Mata-mata China, Polisi Ini Amankan 8 Burung Merpati

Fenomena pacaran sama robot ini menjadi semakin umum di China, terutama di tengah laju kehidupan yang cepat dan isolasi perkotaan yang membuat kesepian menjadi masalah yang serius bagi banyak orang.

Pengguna aplikasi semacam Glow dan Wantalk menemukan kenyamanan dan dukungan emosional dalam hubungan dengan karakter-karakter virtual yang diciptakan oleh kecerdasan buatan.

Aplikasi Glow, yang sudah diunduh ribuan orang dalam beberapa minggu terakhir, menawarkan pengalaman hubungan romantis dengan chatbot yang mampu berinteraksi secara empatik dan menyesuaikan diri dengan kepribadian pengguna. Hal ini membuat pengguna merasa lebih dekat dan terhubung dengan karakter-karakter virtual mereka.

Sementara itu, aplikasi Wantalk dari raksasa internet China, Baidu, menyediakan berbagai karakter virtual yang dapat dipilih pengguna sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Mulai dari bintang pop hingga ksatria pengembara, karakter-karakter ini dapat diubah dan disesuaikan oleh pengguna untuk menciptakan pengalaman yang lebih pribadi dan memuaskan.

Baca Juga: Pegawai di China Memilih Resign Karena Chat Kantor Sampai 600 Grup Chat