Rakyat Sri Lanka Tolak Mentah-Mentah Wickremesinghe Sebagai Presiden Baru Sri Lanka

Protes besar-besaran kembali lagi usai terpilihnya mantan PM Wickremesinghe sebagai presiden baru Sri Lanka, Rakyat sebut "Dia bukan presiden kita".

Rakyat Sri Lanka Tolak Mentah-Mentah Wickremesinghe Sebagai Presiden Baru Sri Lanka
Rakyat Sri Lanka tolak Wickremesinghe sebagai Presiden baru di Sri Lanka. Gambar : Reuters.com/Adnan Abidi

BaperaNews - Rakyat Sri Lanka kembali menggelar protes besar-besaran usai terpilihnya mantan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai presiden baru menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mundur dan kabur ke luar negeri.

Warga menolak Wickremesinghe menjadi presiden karena dinilai masih berhubungan teman dekat Rajapaksa. “Seperti yang Anda tahu, parlemen memilih presiden baru hari ini, tapi presiden itu bukan baru bagi kami, itu bukan amanat rakyat” ujar salah seorang pemimpin demo, Wasantha ketika orasi di ibu kota Kolombo.

Wasantha mengaku rakyat Sri Lanka sudah berhasil melengserkan Rajapaksa dari kursi presiden, namun Ranil Wickremesinghe justru mengamankan Rajapaksa dari jalur belakang. “Dia bukan presiden kita, mandate rakyat ada di jalanan” ujarnya lagi.

Ribuan pendemo tersebut menandai titik Gota Go Gama di Kolombo yang dianggap menjadi medan perjuangan rakyat Sri Lanka untuk menuntut krisis yang mendera dan meminta Rajapaksa beserta segenap rezimnya mundur.

Para pendemo juga menyebut Wickremesinghe telah kerjasama dengan Rajapaksa dan keluarganya untuk mengungguli saingan politik lainnya. Menurut mereka, suara rakyatlah yang lebih valid daripada parlemen, mereka meminta diadakan pemungutan suara untuk pemilihan presiden.

Sebelumnya dalam rapat parlemen, Ranil Wickremesinghe mendapat 134 suara dari 25 anggota parlemen. “Wickremesinghe harus tahu bahwa jutaan rakyat Sri Lanka turun ke jalan jauh lebih banyak daripada 134 suara di parlemen” ujar pegiat seni, Jagath Manuwarna yang ikut demo.

Baca Juga : Foto : Potret Putin Dan Erdogan Bertemu Dengan Presiden Iran

Sri Lanka berada dalam kondisi krisis dan bangkrut, harga barang terutama gas LPG, BBM, dan barang impor melonjak, kondisi diperburuk dengan pandemi Covid-19 yang belum usai. Di situasi tersebut, warga menggelar protes, meminta Rajapaksa mundur, karena merasa tidak didengar, warga menggeruduk kediaman pribadi Rajapaksa hingga rumah Wickremesinghe yang saat itu masih menjadi Perdana Menteri.

Amarah massa tersebut akhirnya membawa Rajapaksa kabur ke Maldives dan berakhir di Singapura hingga akhirnya menyatakan mengundurkan diri. Namun Ranil Wickremesinghe justru mencalonkan diri jadi presiden dan dipilih parlemen padahal jelas-jelas ia ditolak mentah-mentah oleh rakyat Sri Lanka.

Kini rakyat meminta Wickremesinghe mundur sebagaimana Rajapaksa, rakyat Sri Lanka menyebut keduanya sama-sama korup dan tidak pantas jadi pemimpin, namun Wickremesinghe tidak berencana untuk mundur dan tetap akan melanjutkan pencalonan dirinya sebagai presiden menggantikan tugas Rajapaksa.