Presiden Ukraina Ogah Penuhi Ultimatum Rusia, Hancurkan Kami Dulu

Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky menyatakan tidak akan memenuhi ultimatum Rusia dan mengatakan untuk menghancurkan negaranya terlebih dahulu!

Presiden Ukraina Ogah Penuhi Ultimatum Rusia, Hancurkan Kami Dulu
Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky. Gambar: AFP/ Dok. Sergei S

BaperaNews - Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky menyatakan tidak akan memenuhi ultimatum Rusia, jika Rusia ingin keinginannya terpenuhi, maka Zelensky menantang untuk menghancurkan Ukraina terlebih dulu. “Ukraina tidak bisa memenuhi ultimatum Rusia, kami harus dihancurkan dulu lalu ultimatum mereka akan terpenuhi” ujarnya dikutip dari AFP hari Selasa 22 Maret 2022.

Sebelumnya Rusia mengultimatum agar pemerintah Ukraina menyerahkan kota Mariupol, Kharkiv, dan Kyiv, namun Zelensky menolak menyerahkan wilayah tersebut, “Atau saya sebagai Presiden juga tidak bisa melakukan ini” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Verehschuk juga menegaskan tidak akan menyerahkan kota dan pelabuhan Mariupol kepada Rusia. “Tidak ada pernyataan atau hal yang patut ditanyakan soal menyerah dan meletakkan senjara, kami telah memberi tahu Rusia terkait hal ini” ucapnya.

Mariupol sendiri ialah kota yang dibombardir Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu, banyak warga sipil yang turut menjadi korban, kekurangan makanan, listrik, dan juga air. Tentara Rusia sebelumnya meminta warga Ukraina menyerah dan pergi ke Rusia pada hari Minggu lalu 20 Maret 2022.

Baca Juga: Rangkuman Kabar Terkini, Invasi Rusia Ke Ukraina Hari ke 24, PBB 816 Warga Sipil Tewas

Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia berhasil mengevakuasi 59.304 penduduk Mariupol dam 330.686 warga telah dibawa pergi dari Ukraina sejak invasi dimulai. Namun tindakan Rusia yang menyelamatkan warga sipil Ukraina tersebut justru membuat Ukraina geram karena menyebut warganya dipaksa untuk evakuasi.

Zelensky juga mengingatkan pada Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa Perang Dunia III akan meletus jika negosiasi damai gagal, ia menyebut jika hanya ada 1% kesempatan untuk negosiasi dengan Rusia, ia akan tetap ambil dengan format apapun.

“Setiap kesempatan punya kemungkinan negosiasi, kemungkinan bicara dengan Putin, namun jika upaya ini gagal, berarti ini Perang Dunia III” ujarnya hari Minggu 20 Maret 2022. “Saya siap negosiasi dengan dia, setidaknya selama dua tahun terakhir, dan saya pikir tanpa negosiasi, kami tidak akan bisa mengakhiri perang ini” lanjutnya.

Hingga hari ini, Ukraina masih terus mencoba melawan Rusia, Rusia juga masih terus mencoba menyerang militer Ukraina, ledakan dan pertempuran terus terjadi dan banyak menelan korban jiwa. Dari laporan PBB, setidaknya ada korban meninggal sekitar 2.000 orang dan 3,3 juta warga Ukraina mengungsi.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca, Ujung – Ujungnya Panggil Pawang Hujan Juga