Polisi Sita Rp 2 Miliar Lebih dari Kantor Khilafatul Muslimin Lampung

Usai ditemukan dokumen NII dan ISIS, polisi ikut sita brankas yang berisi Rp 2 Miliar lebih dari kantor Khilafatul Muslimin Lampung.

Polisi Sita Rp 2 Miliar Lebih dari Kantor Khilafatul Muslimin Lampung
Selain dokumen NII dan Isis, polisi sita juga brankas yang berisi Rp. 2 Miliar lebih dari kantor Khilafatul Muslimin Lampung. Gambar : Radarlampung.co.id/M. Tegar Mujahid

BaperaNews - Polisi kembali lagi melakukan penggeledahan kantor Khilafatul Muslimin yang berlokasi di Jl WR Supratman Bumi Waras, Telukbetung, Bandar Lampung, Lampung pada hari Sabtu 11 Juni 2022.

Selain menemukan beberapa buku serta dokumen terkait dengan NII dan ISIS, kali ini polisi berhasil menyita sejumlah dokumen dan brankas berisi uang milyaran rupiah.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memimpin langsung penggeledahan tersebut selama 1 jam lebih, ada barang berharga lain yang turut disita polisi.

“Ada 4 brankas, tiga sedang dan satu ukuran besar yang berisi uang tunai lebih dari Rp 2 Miliar, untuk detail atau rilisnya nanti kami sampaikan di Polda Metro Jaya” ujar Hengki.

Barang lain yang disita ialah struktur organisasi, bulletin, buku-buku, dan lainnya. “Semua bukti yang diamankan dari penggeledahan tadi dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diselidiki lebih lanjut” terang Kombes Hengki Haryadi.

Pihak kepolisian antar daerah akan saling berkoordinasi untuk memeriksa sebaran kantor Khilafatul Muslimin ini.

Selain menyita barang bukti, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga ikut membantu perbuatan tersangka utama pendiri Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja. “Ada dua orang kami amankan lagi, inisialnya AA dan IF domisili di Bandar Lampung, keduanya menjalankan operasional organisasi” imbuh Hengki.

23 kantor Khilafatul Muslimin yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, saat ini jadi incaran Polri. Polresm Polda, hingga Densus 88 akan diturunkan.

Baca Juga : Geledah Kantor Khilafatul Muslimin Lampung, Polisi Temukan Buku ISIS NII

“Semuanya didalami, ada 23 kantor Khilafatul Muslimin itu sedang didalami oleh teman-teman, dari Polres, Polda, termasuk backup Mabes Polri dan Densus88 dalam rangka kasus tersebut” ujar kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo hari Sabtu (11/6).

23 kantor tersebut tersebar dari Kalimantan hingga Sulawesi, polisi sedang melakukan pemetaan di wilayah masing-masing.

“Melakukan pendalaman sejauh mana keterlibatan kelompok dalam menyebarkan paham-paham yang bertentangan dengan UU termasuk tindakan yang menyebabkan kegaduhan di masyarakat” jelas Dedi.

Polisi selama ini sudah memantau kegiatan kelompok tersebut, selama tidak melakukan aksi kegaduhan di masyarakat. Namun karena kelompok tersebut membuat kegaduhan dan menyebar paham yang bertentangan dengan Pancasila di masyarakat, maka harus mendapat tindakan tegas dimana kegiatan tersebut bisa saja berhubungan dengan terorisme.

“Tentunya ketika melakukan aksi kegaduhan seperti konvoi membagikan dan menyebarkan di Medsos, nah itu sudah mengganggu persatuan dan kesatuan NKRI” tutup Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo.