Polda Jateng: Tak Ada Intimidasi Warga Demak yang Minta Ganti Rugi Tol Semarang - Demak

Polda Jateng menegaskan tidak ada intimidasi warga Demak oleh polisi yang meminta ganti rugi pembangunan jalan tol Semarang - Demak.

Polda Jateng: Tak Ada Intimidasi Warga Demak yang Minta Ganti Rugi Tol Semarang - Demak
Polda Jawa Tengah tegaskan tidak ada warga Demak yang minta ganti rugi tol Semarang - Demak. Gambar : Dok. Kementerian PUPR

BaperaNews - Sebuah unggahan di media sosial TikTok mengungkap adanya intimidasi warga Demak oleh polisi yang meminta ganti rugi pembangunan jalan tol Semarang - Demak.

Diketahui jika ada kediaman atau warga yang dipakai untuk kepentingan publik seperti membuat jalan, pemiliknya akan mendapat ganti rugi berupa uang tunai.

Unggahan akun @qomnas Naziq tersebut menampilkan sejumlah warga yang memasang spanduk tuntutan didatangi oleh polisi. Polisi meminta para warga menurunkan spanduk tersebut karena Presiden Jokowi akan datang untuk meresmikan jalan pada Sabtu (25/2).

Sejumlah polisi mulai dari Kapolsek hingga Kasat Intelkam disebut mendatangi warga dan meminta spanduk tuntutan dicopot. Pengunggah video juga mengaku wartawan diintimidasi untuk tidak menjadikan masalah ganti rugi warga tersebut viral.

Intimidasi Warga Demak Diklarifikasi Polda Jawa Tengah

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy membantah adanya intimidasi warga Demak oleh polisi. “Pak Kapolres datang ke rumah Pak Fatoni untuk menerima aspirasi dan tanya ke beliau tentang masalah rumahnya yang belum diganti akibat pembangunan jalan tol” tutur Iqbal Alqudusy pada Sabtu (25/2).

Baca Juga : Menteri PUPR Beri Penjelasan Kenapa Moge Dilarang Masuk Tol

Dan dari hasil koordinasi dengan Pengadilan Negeri Demak, uang ganti rugi sebenarnya sudah ada dan hanya perlu dicairkan langsung oleh warga yang bersangkutan disana. “Setelah Kapolres koordinasi dengan ketua PN Demak, ternyata uangnya sudah ada, hanya tinggal pencairan saja” lanjutnya.

Iqbal Alqudusy juga menegaskan polisi menghargai aspirasi warga untuk sampaikan pendapat, kemudian meneruskan aspirasi warga tersebut kepada stakeholder atau pihak terkait agar ketertiban dan keamanan masyarakat terjaga.

“Jadi tidak benar yang namanya intimidasi warga Demak dari polisi, yang benar itu Polri datang untuk menyerap aspirasi warga, tidak benar ada intimidasi untuk turunkan spanduk, semua masalah pasti ada solusinya” sambungnya.

Iqbal Alqudusy menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam bermedia sosial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. “Hati-hati memakai jarimu di medsos, sebelum share dan posting saring dulu. Tidak ada laporan kepada saya tentang intimidasi itu, aman-aman saja kok” tandasnya.

Pada Sabtu (25/2), Presiden Jokowi memang datang ke tol Semarang - Demak untuk meresmikan. Tol tersebut selain sebagai jalan anti hambatan juga sebagai tanggul laut yang bisa mencegah banjir rob sebab diperkirakan di masa depan banjir rob di kawasan tersebut akan makin naik ke daratan, sehingga adanya tanggul laut bisa mengurangi banjir rob tersebut.

Baca Juga : Sejumlah Provinsi di China Berikan Cuti Panjang untuk Pasutri Baru