Peneliti Ganja Medis Tewas di Hotel Banda Aceh

Insiden misterius terjadi di Banca Aceh ketika peneliti ganja medis, Inang Winarso, ditemukan tewas di hotel tempatnya menginap.

Peneliti Ganja Medis Tewas di Hotel Banda Aceh
Peneliti Ganja Medis Tewas di Hotel Banda Aceh. Dok. Istimewa

BaperaNews - Konsultan dan peneliti ganja untuk kesehatan, Inang Winarso ditemukan tewas di sebuah hotel Banca Aceh pada hari Sabtu (24/6).

Korban yang merupakan seorang peneliti ganja medis tewas itu pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan hotel yang sedang membersihkan kamar tempat korban menginap.

Petugas tersebut mengetuk pintu kamar korban berulang kali, namun tidak ada respon sehingga ia berinisiatif membuka pintu kamar dengan kunci cadangan yang dimiliki pihak hotel.

Ketika pintu dibuka, korban ditemukan tewas dalam kondisi tergeletak di lantai posisi telungkup. Pihak hotel pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Dari hasil pemeriksaan, korban ditemukan tewas dengan cairan di mulutnya. tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Korban memiliki riwayat penyakit gula, darah tinggi, liver, dan asam urat.

Ditemukan data penyakit korban di kartu riwayat berobat almarhum. Jenazah peneliti ganja medis tewas kemudian dibawa ke RSUD Zaineol Abidin untuk dibersihkan dan dikirim ke rumah duka. Pihak keluarga menerima kematian korban karena penyakit, tidak bersedia dilakukan otopsi pada jenazah korban. 

Baca Juga : Maroko Jadi Negara Muslim Pertama Buka Lab Ganja untuk Medis

“Dari hasil pemeriksaan ditemukan cairan di mulut korban. Namun tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban, hal ini diketahui setelah tim melakukan oleh TKP. Pihak keluarga juga tidak ingin korban dilakukan otopsi” Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadilah Aditya.

Semasa hidupnya, Inang ialah seorang peneliti ganja untuk kesehatan. Inang ialah Ketua Yayasan Sativa Nusantara (YSN) dan organisasi lainnya. Jenazah Inang telah dimakamkan di Tegal. Inang sendiri datang ke Aceh dalam rangka kerjasama riset ganja kesehatan antara YSN dengan Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Keduanya telah berkolaborasi siapkan teknis dan segala aspek yang berhubungan dengan peneltiian dan pengembangan obat herbal berbahan dasar ganja cannabis yang berasal dari Indonesia. Kerjasama ditandatangani pada 23 Juni 2023.

Rencananya akan dilakukan penelitian tentang ganja kesehatan sesuai Permenkes 16/2022 dan Permenkes 5/2023. Ganja di Indonesia masih dilarang penggunaannya untuk hal apapun termasuk kesehatan. Namun Cannabis yang merupakan tanaman asli Indonesia dipandang bisa dimanfaatkan untuk medis.

Proses pelegalan ganja medis selama ini banyak terkendala persetujuan, meski memang terbukti ada manfaat untuk kesehatan dan telah dilegalkan negara lain, ganja medis dipandang bisa membuat kecanduan, maka diupayakan untuk temukan obat medis lain selain dari ganja tersebut.

Baca Juga : Motif Pembunuhan Dalam Karung di Jakut, Takut Diajak Nikah