Part 2: Fahd El Fouz A Rafiq Dan Grameen Bank

Kepemimpinan Fahd El Fouz A Rafiq dalam menahkodai sebuah organisasi tidak perlu diragukan lagi, berbagai rintangan yang menghadang berhasil beliau lewati dengan baik.

Part 2: Fahd El Fouz A Rafiq Dan Grameen Bank
Fahd El Fouz A Rafiq. Gambar: Istimewa

BaperaNews - "Salah satu point penting dari Grameen Bank yaitu, yang diperlukan untuk Masyarakat miskin keluar dari kemiskinan adalah menciptakan lingkungan yang memberdayakan mereka. Begitu kaum miskin bisa melejitkan energi dan kreativitas mereka, kemiskinan akan lenyap dengan cepat" - Fahd El Fouz A Rafiq

Barisan Pemuda Nusantara menjadi salah satu Ormas pemuda yang diperhitungkan di tanah air, besarnya nama BAPERA ditenggarai karena aksi aksi sosial kemanusiaannya yang konsisten di seluruh Indonesia. 

Kepemimpinan Fahd El Fouz A Rafiq dalam menahkodai sebuah organisasi tidak perlu diragukan lagi, berbagai rintangan yang menghadang berhasil beliau lewati dengan baik. Tantangan demi tantangan selalu di hadapi dengan kerja tim yang kompak, sehingga bapera menjadi organisasi baru yang disegani di Indonesia. 

Fahd El Fouz Arafiq yang dikenal publik sangat mencintai anak yatim dan kaum miskin membuat beliau akan melakukan hal lebih banyak untuk negerinya yang itu dengan belajar dari peraih Nobel 2006 yaitu Muhammad Yunus dengan konsep Grameen Bank nya ( Bank Pedesaan). 

Perlu diketahui bersama Gebrakan Muhammad Yunus adalah keputusannya memfokuskan kucuran pinjaman kepada perempuan. Perempuan miskin di India memiliki kedudukan sosial yang paling rawan. Tahun 1974 Bangladesh jatuh ke dalam cengkraman bencana kelaparan. "Ada banyak cara untuk mati, tapi bagaimanapun mati akibat kelaparan sesuatu yang tidak bisa diterima". 

Muhammad  Yunus melihat bahwa dampak terparah kemiskinan dipikul oleh kaum tertindas. Gebrakan Yunus yang paling berani adalah kepercayaannya yang luar biasa kepada kaum miskin. Ketika mengawali program kredit mikro di dekat Jobra, yunus mendebat seorang manajer bank yang bersikeras bahwa bank tidak mungkin memberi pinjaman tanpa jaminan pada kaum miskin karena resiko tidak kembalinya sangat besar. 

Yunus membantah Mereka sangat punya alasan untuk membayar Anda kembali, yakni mendapatkan pinjaman lagi dan melanjutkan kehidupan esok hari. Itulah jaminan terbaik yang bisa anda dapatkan, "nyawa mereka".  Kepercayaan pada kaum miskin inilah sebenarnya inti filosofi Grameen Bank

Memfokuskan pinjaman pada perempuan. Perempuan miskin di di Bangladesh memiliki kedudukan sosial yang paling rawan. Jika anggota ada anggota  keluarga yang harus mengalami kelaparan, hukum tak tertulis ibulah yang pertama tama akan mengalaminya. 

Namun bagi Yunus, perempuan miskin terbukti lebih cepat menyesuaikan diri dan jauh lebih baik dalam proses membangun kemandirian dibandingkan laki laki. Perempuan miskin memandang jauh kedepan dan bekerja keras untuk membebaskan diri dari kemiskinan. 

Prioritas seorang perempuan ketika memperoleh pendapatan menyiapkan kehidupan yang lebih baik bagi anak anaknya dan keadaan rumah tangganya. Laki laki memiliki prioritas yang sangat berbeda, yang lebih terpusat pada dirinya sendiri. Meningkatkan kesejahteraan perempuan miskin bagi Yunus berarti menyelamatkan genarasi. 

Yunus adalah seorang profesor ekonomi yang mengaku muak dengan teori teori yang diajarkannya sendiri. Meski demikian ada satu rigiditas ilmiah yang tetap dipegangnya, sebagaimana ditegaskan Prof. Robert Lawang yakni soal metodologi yang digunakan Yunus. 

Pertama. Yunus mengidentifikasi akar permasalahan kemiskinan dengan benar. Setelah dengan seksama mempelajari kemiskinan di desa Jobra dekat kampus nya, Yunus akhirnya paham bahwa dampak terparah kemikinan dipikul oleh kaum perempuan. Untuk itulah program kredit mikronya difokuskan terutama pada perempuan. 

Kedua, mencoba memahami masalah dari sudut pandang pihak yang mengalami masalah. Bila kita memakai sudut pandang ahli ahli pembangunan dari barat, mungkin kita berpendapat bahwa orang miskin tidak butuh pelatihan keterampilan. Mereka butuh dana mendesak dan fleksibel. 

Ketiga, penyelesaian yang digagas Yunus tidak serta Merta berskala besar dan muluk muluk. Gagasan kredit mikronya di uji coba dulu dalam skala kecil di desa Jobra. Berhasil di desa Jobra tidak lantas membuat nya menggeralisir bahwa gagasannya manjur dalam tiap konteks. Ia coba lagi di tangail yang masih tingkat desa tetapi konteksnya beda. Setelah itu menyebarkan nya di skala Nasional, kemudian ke negara negara yang perekonomiannya mirip Bangladesh, kemudian ke negara negara kaya yang kondisi masyarakatnya jauh berbeda. 

Keempat, Penyelesaian masalah bersifat struktural. "Penting digaris bawahi bahwa Yunus bukan bagi bagi uang. Yunus mencangkokan gagasan gagasan Grameen ke cabang cabang bank di seantero Bangladesh sambil melakukan lobi lobi politik untuk meloloskan undang undang Grameen Bank, yang memungkinkan adanya bank dengan struktur kepemilikan dan cara beroperasi yang sangat berbeda dengan bank konvensional di Bangladesh, bahkan dunia. 

Dengan UU inilah para nasabahnya yang tak beralas kaki bahkan buta huruf itu bisa menjadi pemegang saham dan komisaris Grameen Bank (dengan kepemilikan saham 93 persen). Inilah yang membedakan pengurangan kemiskinan sejati dengan reality show televisi. 

Lewat buku terjemahan yang ditulis langsung oleh Muhammad Yunus sebenarnya kami hendak menyoroti soal kemiskinan di Indonesia (yang lebih dari sekadar ribut ribut statistik apakah jumlah orang miskin naik atau turun). 

Jad, tahun 1983 Muhammad Yunus membuat Grameen Bank atau bank pedesaan dan tahun 2006 ide dan gagasannya diterima dunia lewat penghargaan Nobel Perdamaian artinya 26 tahun dia berkarya untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia barulah dunia mengakui jerih payahnya. 

Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) yang digagas oleh Fahd El Fouz A Rafiq jelas ingin menolong banyak orang miskin dengan ide dan gagasannya. Menciptakan BAPERA, hal termudah adalah meniru ide dan karya nyata yang telah di tempuh oleh Muhammad Yunus. memberikan kredit mikro tanpa jaminan kepada orang orang miskin, catat ya miskin dan Fakir Miskin, bukan pura pura mengaku miskin beda konteksnya. 

Memberi pinjaman kepada orang miskin tanpa jaminan dan bunga itulah yang mulia dan benar, yang jadi pertanyaan adakah yang berani melakukan hal tersebut? 
Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar  bisa menjadi pendobrak luar biasa khususnya dalam memberantas kemiskinan. 

PNM Mekaar yang saat ini dilakukan pemerintah memang baik, akan tetapi PNM gunakan bunga 9-7 persen saat pengembalian walaupun masih dalam wacana bunga 3%.  Bahkan yang lebih aneh jumlah pelaku kredit mikro yang hampir 10 juta orang itu dibandingkan dengan Grameen Bank yang hanya 6,8 juta. Jelas bukan perbandingan dan tidak sepadan. Jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dan Bangladesh jelas timplang. Tercatat menurut data yang sang pena dapat  jumlah penduduk Indonesia tahun 2021 berpenduduk 270 juta dibanding Bangladesh yang berpenduduk 110 juta. 

Yang perlu di garis bawahi adalah tidak semua orang mau sesuatu yang berhubungan dengan RIBA walaupun presentase itu kecil, karena menurut keyakinan orang - orang tersebut mereka sama saja langsung melawan hukum TUHAN. 

Fahd El Fouz A Rafiq mempunyai ide dan gagasan Mulia tersebut lewat Barisan Pemuda Nusantara harus di dukung karena untuk kemaslahatan bersama. Metode pendekatan dakwah sebagai da‟wah bilisânil-hâl semakna dengan da‟wah bi-ahsanil-„amal yang berarti berdakwah dengan cara sebaik-baiknya amal.

Baca Juga: Part 1 : Fahd El Fouz A Rafiq Dan Grameen Bank