Niat Sholat Witir 1 & 3 Rakaat, Sendiri Hingga Berjamaah

Sholat Witir saat Ramadhan biasa dilakukan setelah Sholat Tarawih, Begini Tata cara dan Niat Sholat Witir sendiri hingga berjamaah.

Niat Sholat Witir 1 & 3 Rakaat, Sendiri Hingga Berjamaah
Bacaan Niat Sholat Witir 1 &3 Rakaat, Sendiri hingga berjamaah. Gambar: islamic-relief.org.uk

BaperaNews - Sholat Witir merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam pada bulan Ramadhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai Niat Sholat Witir, pengertiannya, dalil dan hadits yang berkaitan, serta tata cara melaksanakannya. Mari kita mulai dengan memahami pengertian Sholat Witir.

Pengertian Sholat Witir

Sholat Witir adalah sholat sunnah yang dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil, bisa 1, 3, 5, 7, dan seterusnya. Sholat witir sebelum tidur dianjurkan agar umat Islam senantiasa menjaga kualitas ibadahnya. Niat Sholat Witir sangat penting, karena niat merupakan pondasi dari setiap amalan yang dilakukan.

Dalil dan Hadits Tentang Sholat Witir

Dalam keterangan hadits yang diriwayatkan oleh HR Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ أخرجه أحمد

Artinya:

“Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir.” [HR Ahmad dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalîl, 2/159].

Atas bunyi dari hadits tersebut, Allah SWT menyuruh umatnya untuk mendirikan sholat witir sebagai salah satu sholat-sholat sunnah untuk memenuhi kekurangan sholat wajib.

Baca Juga: Sikat Gigi Saat Puasa Apakah Batal? Begini Hukumnya

Dalil dan Hadits Tentang Sholat Witir 3 Rakaat

Dari Abu Ayyub Al Anshori, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلاَثٍ فَلْيَفْعَلْ

“Siapa yang suka melakukan witir tiga rakaat, maka lakukanlah.” (HR. Abu Daud no. 1422 dan An Nasai no. 1712. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Berikut penjelasannya dalam hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, mengenai sholat Witir 3 rakaat, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِثَلاَثٍ لاَ يَقْعُدُ إِلاَّ فِى آخِرِهِنَّ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwitir tiga raka’at sekaligus, beliau tidak duduk (tasyahud) kecuali pada raka’at terakhir.” (HR. Al Baihaqi 3: 28)

Untuk melakukan sholat witir dengan 3 rakaat, dianjurkan untuk tidak tasyahud awal karena Rasulullah SAW hanya duduk tasyahud pada raka’at terakhir. Ini menunjukkan bahwa melaksanakan Sholat Witir 3 rakaat adalah sunnah Rasulullah SAW.

Niat Sholat Witir 3 Rakaat sebagai Imam

Niat witir berjamaahIlustrasi Witir Berjamaah. Gambar: middleeastmonitor.com

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an imāmān lillâhi ta'âlâ."

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Witir 3 Rakaat sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an ma’muuman lillâhi ta'âlâ"

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai makmum karena Allah Ta'ala"

Niat Sholat Witir 3 Rakaat Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka'âtin mustaqbilal qiblati adâ'an lillâhi ta'âlâ"

Artinya:

"Aku menyengaja salat sunnah Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini karena Allah Ta'ala"

Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Benar, Lengkap dengan Artinya

Dalil dan Hadits Tentang Sholat Witir 1 Rakaat

Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga pernah melaksanakan Sholat Witir 1 rakaat. Menurut Imam As-Syafi’i, rakaat witir diperbolehkan untuk dilaksanakan dengan 1 rakaat. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW tentang sholat witir 1 rakaat yang berbunyi:

قالت عائشة : أنه صَلَّى الله عليه وسلم كان يصلي من الليل إحدى عشرة ركعة يوتر منها بواحدة 

Artinya:

“Aisyah berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan shalat malam sebanyak sebelas rakaat dan salah satunya dilakukan dengan ganjil (witir) dengan satu rakaat.” 

Niat Sholat Witir 1 Rakaat sebagai Imam

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَ

Latin:

"Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adā'an imāmān lillāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Witir 1 Rakaat sebagai Makmum

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَ

Latin:

"Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adā'an ma’muuman lillāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Witir 1 Rakaat Sendiri

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ

Latin:

"Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā."

Artinya:

"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini karena Allah Ta'ala."

Baca Juga: Apa Itu Arti Takjil dan Asal Usulnya, Hingga Jadi Tradisi di Bulan Ramadhan

Tata Cara Sholat Witir

  1. Berniat untuk melaksanakan Sholat Witir sesuai dengan jumlah rakaat yang diinginkan (1, 3, atau lebih) dan posisi sebagai imam, makmum, atau sendiri.
  2. Takbiratul Ihram, membaca doa iftitah, dan membaca Al-Fatihah.
  3. Membaca surah pendek setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua.
  4. Ruku', i'tidal, dan sujud.
  5. Pada rakaat terakhir, setelah membaca Al-Fatihah dan surah pendek, lakukan qunut sebelum ruku'. Baca doa qunut, kemudian ruku', i'tidal, dan sujud.
  6. Duduk tasyahhud akhir dan membaca tahiyyat, shalawat Nabi, dan doa.
  7. Salam ke kanan dan kiri.

Doa Setelah Sholat Witir

Ilustrasi Doa Setelah Sholat WitirIlustrasi Doa Setelah Sholat Witir. Gambar: Dok.Istimewa

Setelah menyelesaikan Sholat Witir, dianjurkan untuk membaca doa khusus yang berisi permohonan ampunan dan perlindungan dari Allah SWT.

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

Latin: 

Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, Wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa ata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.”

Artinya :

“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus. kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”