Menteri ESDM Blak-Blakan Soal Subsidi Kendaraan Listrik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Arifin Tasrif buka suara soal subsidi kendaraan listrik baik motor dan mobil yang sebelumnya diungkap oleh Menteri Perindustrian.

Menteri ESDM Blak-Blakan Soal Subsidi Kendaraan Listrik
Menteri ESDM blak-blakan soal subsidi kendaraan listrik. Gambar : kemenkeu.go.id

BaperaNews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Arifin Tasrif buka suara tentang wacana subsidi kendaraan listrik baik motor dan mobil yang sebelumnya diungkap oleh Menteri Perindustrian Agus Gunawing.

Agus Gunawing menyebut besaran subsidi kendaraan listrik mulai untuk konversi motor ialah Rp 5 juta, sedangkan subsidi motor listrik baru sebesar Rp 8 juta. Ia juga menyampaikan akan ada subsidi mobil listrik sebesar Rp 80 juta serta subsidi mobil hybrid Rp 40 juta. Namun besaran subsidi kendaraan listrik tersebut belum diiyakan atau dikonfirmasi oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.

“Bantuan insentif untuk kendaraan listrik memang sedang disiapkan, dimatangkan, sebab ini mencakup dana dan kami harap bisa segera diselesaikan” ujar Arifin Tasrif pada Minggu (18/12).

Menteri ESDM tidak menyebut secara gamblang tentang besaran subsidinya, hanya menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan mencontoh Negara lain yang telah melakukan hal serupa untuk meningkatkan minat masyarakatnya pada penggunaan kendaraan listrik.

Arifin Tasrif menyebut kebijakan ini memang diperlukan, karena harga kendaraan listrik di Indonesia masih mahal terlebih ongkos baterainya.

“Indonesia saat ini dalam proses membuat baterainya karena kita kan punya sumber daya mineral yang luar biasa membuat investor tertarik untuk bisa memproduksi baterai” imbuhnya.

Baca Juga : Kepala BKF Kemenkeu Ungkap 3 Kriteria Yang Bisa Dapat Subsidi Kendaraan Listrik

Di sisi lain, Kementerian ESDM dihadapkan dengan target konversi kendaraan listrik dari tenaga BBM ke listrik sebesar 6 juta unit hingga tahun 2030 mendatang untuk bisa mendatangkan beragam manfaat seperti mengurangi jumlah konsumsi BBM hingga 13,4 juta barel setahun juga menghemat biaya subsidi BBM Pertalite hingga Rp 9,48 Triliun per tahun.

Realisasi konversi motor listrik menurut Menteri ESDM untuk saat ini belum banyak, namun pilot project program konversi sebanyak 100 unit telah diluncurkan dengan 10 tipe kendaraan roda dua atau motor pada 17 Agustus 2021 lalu.

Di tahun 2022 ini, program konversi dilanjutkan menjadi 1.000 motor listrik. Targetnya, pada tahun 2030 bisa mencapai target konversi 13 juta motor listrik. “Kita memang berharap ya dalam waktu dekat bisa mendorong pemerintah menggunakan kendaraan listrik” pungkas Menteri ESDM.

Program peralihan kendaraan BBM ke kendaraan listrik ini memang banyak tantangannya, sebab itu pemerintah terus menggodok rencana dan kebijakan yang terbaik untuk bisa sukses dan mencapai target yang ditetapkan.

Baca Juga : Kemenkeu Beri Penjelasan Tentang Anggaran Kendaraan Listrik