Mengenal Stiff Person Syndrome Yang Menyerang Celine Dion

Celine Dion terpaksa membatalkan delapan konser tur musim panasnya usai didiagnosis mengidap Stiff Person Syndrome (SPS). Apa itu Stiff Person Syndrome (SPS)? Simak informasi lengkapnya!

Mengenal Stiff Person Syndrome Yang Menyerang Celine Dion
Celine Dion didiagnosis stiff person syndrome. Gambar : Instagram/@celinedion

BaperaNews - Celine Dion terpaksa harus menjadwal ulang tanggal semua tur Eropanya setelah didiagnosis mengidap penyakit saraf langka bernama Stiff Person Syndrome (SPS). Penyakit tersebut membuat penderitanya mengalami kejang otot hingga melemahkan tubuh. 

Akibatnya, pelantun lagu My Heart Will Go On itu harus membatalkan delapan konser tur musim panasnya yang dijadwalkan pada 2023 mendatang. Konser tur Celine Dion akan diadakan kembali pada musim semi 2023 ke 2024. 

Dalam unggahan video di Instagram-nya pada Kamis (8/12), Celine Dion memberi tahu mengenai kondisi tubuhnya sambil berlinang air mata, ia mengatakan bahwa Stiff Person Syndrome (SPS) sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-seharinya. 

Stiff Person Syndrome (SPS) membuat sejumlah organ tubuh Celine Dion tidak berfungsi, ia juga mengalami kesulitan untuk berjalan dan tidak memungkinkan menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti dulu. Celine Dion menjelaskan bahwa saat ini ia memilih untuk fokus terlebih dahulu pada kesehatannya agar bisa tampil lagi untuk menghibur para penggemar.

Celine Dion juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya atas harapan baik yang diberikan kepadanya. Celine Dion mengumumkan bahwa tur nya tidak akan dimulai kembali pada Februari 2023 mendatang. 

Baca Juga : Tunda Konser Justice World Tour, Justin Bieber Di Diagnosa Terserang Ramsay Hunt Syndrome

Apa Itu Stiff-Person Syndrome yang Menyerang Celine Dion?

Stiff Person Syndrome (SPS) merupakan kelainan neurologis yang jarang ditemui, penyakit ini ditandai dengan kekakuan otot progresif dan episode berulang dari kejang otot yang menyakitkan. Stiff Person Syndrome (SPS) juga ditandai dengan kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan seperti suara, cahaya, dan tekanan emosional yang dapat menyebabkan kejang otot. 

Stiff Person Syndrome (SPS) kemungkinan bisa berkembang hingga menyebabkan kesulitan untuk berjalan dan berdampak signifikan pada kemampuan seseorang ketika ingin melakukan kegiatan rutin sehari-hari. 

Meskipun penyebab Stiff Person Syndrome (SPS) belum diketahaui hingga saat ini, namun penyakit tersebut diyakini sebagai gangguan autoimun dan terkadang terjadi bersamaan dengan gangguan autoimun lainnya.

National Center for Advancing Translational Sciences melaporkan ada kurang dari 5.000 kasus Stiff Person Syndrome yang tercatat di Amerika Serikat. Gejala gangguan ini dapat dimulai kapan saja dalam kehidupan pasien, namun paling sering terlihat di masa dewasa.

Baca Juga : Kenali Penyakit Empty Sella Syndrome Yang Buat Ruben Onsu Dilarikan ke ICU